Sedikitnya 160 Rumah Terbakar di Myanmar, Pemerintah Salahkan Kelompok Pemberontak

Minggu, 31 Oktober 2021 | 17:26 WIB
Sedikitnya 160 Rumah Terbakar di Myanmar, Pemerintah Salahkan Kelompok Pemberontak
Ilustrasi kebakaran rumah. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari 160 bangunan di sebuah kota Myanmar hancur dalam kebakaran yang disebabkan oleh serangan dari pasukan pemerintah, namun tuduhan itu ditolak.

Menyadur Sky News, Minggu (31/10/2021),  sebuah video beredar yang memperlihatkan ratusan bangunan terbakar di kota Thantlang.

Api dan asap tebal terlihat membubung tinggi ke udara dari kota yang terletak di bagian barat laut Chin tersebut.

Seorang juru bicara pemerintah menyalahkan pasukan pemberontak karena menghasut pertempuran dan bertanggung jawab atas kebakaran tersebut.

Baca Juga: Alhamdulillah, 1.500 Rutilahu di Karawang Bakal Diperbaiki Tahun Ini

Ia bahkan menyebut jika tuduhan yang dilayangkan kepada pemerintah Myanmar adalah omong kosong dan dapat menghancurkan negara.

Media lokal dan aktivis mengatakan lebih dari 160 bangunan, termasuk setidaknya dua gereja, telah hancur akibat serangan sejak Jumat (29/10/2021).

Mereka juga mengklaim bahwa kobaran api muncul setelah pasukan pemerintah memberikan serangan karena mereka dicegat oleh pasukan pemberontak untuk memasuki wilayah tersebut.

Pasukan pemerintah Myanmar dicegat oleh kelompok milisi lokal, yang terdiri dari warga yang dilatih sebagai tentara.

Organisasi Hak Asasi Manusia Chin mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa kebakaran telah menghancurkan setidaknya 200 rumah di Thantlang.

Baca Juga: Alhamdulillah, Pedagang Korban Kebakaran Pasar Bawah Bukittinggi Terima Bantuan

Pernyataan itu menambahkan: "Sebagian besar bangunan di jalan utama, yang memiliki kios-kios toko dan semua jenis bisnis, telah hancur.

"Tidak ada yang tersisa untuk diselamatkan. Cara api menyala menunjukkan bahwa itu bukan hanya tembakan roket pembakar tetapi juga dengan sengaja membakar rumah dan bangunan secara manual."

Belum ada laporan mengenai korban dari kebakaran tersebut.

Kebakaran itu terjadi setelah PBB dan kelompok hak asasi manusia baru-baru ini memperingatkan bahwa pemerintah sedang bersiap untuk melakukan operasi militer besar-besaran untuk mengklaim wilayah di negara bagian Chin, serta wilayah Magway dan Sagaing.

Penduduk di daerah tersebut telah melakukan perlawanan terhadap kekuasaan militer meskipun hanya memiliki senjata ringan, senapan berburu, dan senjata rakitan.

Badan bantuan kemanusiaan Inggris Save the Children mengatakan kantornya terjebak dalam penembakan dan mengungkapkan jika bangunan itu kemungkinan sengaja dibakar.

Thantlang sebelumnya menjadi sasaran serangan pemerintah, yang mengakibatkan lebih dari 10.000 penduduk mengungsi ke perbatasan di Mizoram, India.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI