Nekad Foto Telanjang di Depan Gereja Katedral, Model Majalah Dewasa Ini Diburu Polisi

Minggu, 31 Oktober 2021 | 17:23 WIB
Nekad Foto Telanjang di Depan Gereja Katedral, Model Majalah Dewasa Ini Diburu Polisi
Model majalah dewasa pamer bokong di depan gereja. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang model dewasa di Rusia dicokok polisi dan terancam penjara setelah nekad membagikan foto telanjang di depan gereja katedral St Petersburg.

Menyadur Russian Today, Minggu (31/10/2021), Irina Volkova dicokok polisi setelah nekad memposting foto telanjang pantat di depan gereja katredal.

Wanita 31 tahun tersebut foto telanjang di depan gereja katedral paling ikonik di Eropa, St. Isaac's. Ia dilaporkan mengambil foto tersebut saat musim panas.

Polisi Saint Petersburg percaya bahwa Irina telah melanggar undang-undang Rusia dan dianggap menghina perasaan umat beragama.

Baca Juga: Rusia Catat Rekor Kematian Hingga 1.163 Per Hari Akibat Covid-19

Model majalah dewasa ini juga terancam hukuman penjara selama stau tahun jika terbukti bersalah melanggar aturan yang berlaku.

Gereja katedral St Isaac sudah menjadi museum dan juga secara teratur menyelenggarakan layanan keagamaan.

Akibat foto tersebut, para kritikus mengatakan apa yang dilakukan oleh Volkova membuat orang-orang tersinggung oleh foto-foto cabulnya.

Insiden tersebut bukan pertama kali terjadi di Russian, awal bulan ini, Lola Bunny menjadi perbincangan karena nekad memamerkan payudaranya di depan gereja.

Model OnlyFans tersebut dibombardir ancaman pembunuhan setelah video saat ia memamerkan payudaranya di depan gereja muncul kembali di media sosial.

Baca Juga: Bocah 10 Tahun Ditemukan Hidup di Samping Ibunya yang Tewas Kedinginan

Video tersebut menunjukkan model berambut pirang itu terlihat mondar-mandir ke arah kamera sambil mengangkat bajunya hingga terlihat payudaranya.

Menurut pengakuan Lola, video tersebut sebenarnya ia rekam tiga tahun lalu dan tidak bermaksud untuk disebarkan.

Pihak berwenang kini sedang mempelajari video tersebut untuk memutuskan apakah perlu tindakan lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI