Suara.com - Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira meminta pihak kampus membeberkan secara transparan terkait penyebab kematian mahasiswa UNS, yang diduga ada unsur kekerasan.
Diketahui, Gilang Endi Saputra seorang mahasiswa semester 3 meninggal dunia saat mengikuti Diklat Pra Geladi Patria ke-36 Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo pada Minggu (24/10).
"Pihak kampus perlu menjelaskan secara fair penyebab kematian tersebut," ujar Andreas kepada wartawan, Minggu (31/10/2021).
Kematian Gilang, kata Andreas harus terus diselidiki hingga tuntas.
"Kematian dari mahasiswa tersebut perlu diselidiki untuk mengetahui penyebab yang sebenarnya," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek Nadiem Makarim didesak membubarkan unit kegiatan mahasiswa resimen mahasiswa atau menwa dari seluruh perguruan tinggi. Namun menurut Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf pembubaran tidak perlu dilakukan.
Diketahui desakan itu muncul menyusul tewasnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) di Solo, Jawa Tengah saat mengikuti pendidikan dan latihan dasar menwa.
Dede Yusuf mengatakan, jika ingin menghalau tikus bukan dengan membakar lumbungnya. Perumpamaan itu ia sampaikan menanggapi desakan pembubaran UKM Menwa.
"Menghalau tikus bukan dengan membakar lumbungnya. Tapi dengan membuka lumbung agar tidak tertutup atau eksklusif dan harus bisa diakses oleh publik," kata Dede Yusuf kepada wartawan, Jumat (29/10/2021).
Baca Juga: Mahasiswanya Meninggal Saat Diklatsar, UNS Solo Akhirnya Bekukan Menwa
Menurut Dede, keberadaan semua UKM di perguruan tinggi merupakan hal yang bagus. Kendati begitu ia mengingatkan agar kampus memberikan pengawasan dan pembinaan secara baik.