Suara.com - Seorang jemaah yang meninggal di tengah ceramah menjadi viral. Pasalnya, jemaah ini menghembuskan napas terakhir setelah bertanya ke penceramah apakah bisa bertemu Rasulullah SAW saat meninggal.
Detik-detik jemaah itu meninggal itu dibagikan oleh akun Facebook Robby Darwis. Jemaah diketahui bernama Hamdan Abdat yang meninggal dunia di Masjid Annur Cilendek, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/10/2021).
Peristiwa terjadi saat Hamdan melakukan pengajian rutin. Saat itu, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat, KH Muhyiddin Junaidi menjadi penceramah.
"Almarhum wafat di masjid Annur Cilendek setelah selesai pengajian rutin Sabtu pagi oleh ustadz Muhyiddin Junaidi (MUI pusat)," tulis akun ini seperti dikutip Terkini.id -- jaringan Suara.com, Minggu (31/10/2021).
Baca Juga: Viral Pria Tunjukkan Kotak Makan dari Kondangan Bernilai Rp 1 Jutaan, Isinya Bikin Ngiler
Sebelum meninggal, Hamdan sempat mengajukan pertanyaan kepada Muhyiddin selaku penceramah. Ia bertanya apakah seorang Muslim bisa bertemu Rasulullah Muhammad SAW saat meninggal dunia.
"Beliau sempat tanya apakah muslim yang meninggal akan bisa berjumpa Rasulullah," lanjut akun ini.
Muhyiddin pun memberikan penjelasan kepada jemaahnya mengenai pertanyaan itu. Ia mengingatkan amal ibadah seorang Muslim yang menentukan apakah mereka bisa bertemu Rasulullah atau tidak.
"Nabi itu menyampaikan 'Saya diutus untuk menyampaikan pencerahan kepada umat manusia'. Kita bisa bertemu dengan Nabi, tergantung amal ibadah kita," jelas Muhyiddin saat menjawab pertanyaan Hamdan Abdat.
Tak lama setelah mendengarkan penjelasan Muhyiddin, Hamdan tiba-tiba menjadi lemas. Ia tidak sadarkan diri saat duduk bersandar di tembok masjid.
Baca Juga: Viral Suami Gunting Baju dan Hancurkan Skincare Istri, Alasannya Bikin Syok
Jemaah itu ternyata telah menghembuskan napas terakhir begitu mendengar pertanyaannya terjawab.
"Gak lama setelah mendengar penjelasan Ustaz Muhyiddin, dia lemas dan tersandar ke sebelahnya. Husnul khotimah," pungkas akun tersebut.
Ibadah yang Dijamin Diterima Allah SWT, Ini Kata Ulama
Ibadah adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Selain itu, ibadah juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas segala nikmat yang diberikan-Nya.
Menurut para ulama, ada satu ibadah yang dijamin diterima Allah SWT. Ibadah ini disebut juga sebagai ibadah ghairu mahdhah, yakni ibadah membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Membaca shalawat adalah bentuk penghormatan kepada Rasulullah SAW.
Dalam Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya, (hal.48), Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi menyampaikan seperti berikut ini:
“Semua amal ibadah berpotensi diterima dan ditolak Allah kecuali shalawat nabi SAW karena ibadah shalawat dipastikan penerimaannya sebagai bentuk penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW. Ijma’ ulama menghikayatkan masalah ini,”
Maka dari itu, sebagai umat muslim, jangan pernah ragu untuk mengamalkan shalawat setiap waktu kepada Rasulullah SAW. Selain bentuk ibadah yang diterima Allah SWT, membaca shalawat juga memiliki keutamaan mendapat ampunan dari Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang bunyinya sebagai berikut:
“Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali,”
Membaca shalawat memiliki pahala yang besar bagi yang mengamalkannya. Bahkan, amalan membaca shalawat ini langsung diperintahkan oleh Allah SWT yang terkandung dalam Al-Qur'an, surat Al-Ahzab ayat 56 yang bunyinya sebagai berikut:
“Sungguh Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk nabi. Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”