Ustad Syekh Ali Jaber: Golongan Orang yang Dijauhi Allah Saat Kiamat

Rifan Aditya Suara.Com
Sabtu, 30 Oktober 2021 | 12:08 WIB
Ustad Syekh Ali Jaber: Golongan Orang yang Dijauhi Allah Saat Kiamat
Ustad Syekh Ali Jaber: Golongan Orang yang Dijauhi Allah Saat Kiamat - Syekh Ali Jaber.(Youtube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mempercayai akan datangnya hari akhir merupakan rukun iman kelima yang wajib diimani oleh setiap Muslim. Meskipun begitu ada beberapa orang yang tidak diberi pertolongan Allah di hari kiamat. Siapa golongan orang yang dijauhi Allah saat kiamat?

Pada saat kita dibangkitkan kembali, kita akan dimintai pertanggung jawaban terhadap semua yang kita lakukan semasa hidup. Saat itulah ditentukan apakah kita masuk golongan orang yang dijauhi Allah saat kiamat atau tidak.

Perlu anda ketahui pada hari kebangkitan nanti ada sekelompok golongan yang dimasukkan dalam kategori golongan orang hina saat menghadap Allah di hari kiamat nanti. Apa itu golongan hina?

Lalu apa ciri-ciri orang yang dijauhi Allah saat kiamat? Simak ulasan lengkapnya di bawah!

Baca Juga: Cara Berbakti kepada Orang Tua yang Telah Meninggal Menurut Syekh Ali Jaber

Penjelasan Ustad Syekh Ali Jaber

Mengutip pada kanal YouTube Syekh Ali Jaber pada 8 Maret 2021, beliau menjelaskan bahwa saat hari akhir datang kelak terdapat sekelompok golongan orang yang dijauhi Allah.

Beliau juga menyinggung surat Al-Imron ayat 30 dan Al-Qalam ayat 42-43 yang berisikan tentang Qalam Allah tentang pertanggung jawaban yang akan dipertanyakan pada hari akhir.

Syekh Ali Jaber juga memberikan pendapat bahwa kita saja pasti akan merasa malu ketika menghadapi situasi dimana kejelekan atau keburukan kita diketahui oleh orang lain, padahal dalam konteks ini kita hanya berhubungan dengan sesama manusia.

Namun mengapa kita tidak pernah merasa malu sedikitpun kepada Allah ketika melakukan kesalahan, pada saat hari akhir datang manusia akan berdoa dan memohon kepada Allah semua keburukan dan kesalahan yang belum sempat ia mohonkan ampun pada Allah tidak terbongkar. Namun diantara lautan manusia yang ada pada hari itu akan muncul segolongan orang yang tidak dapat bersujud kepada Allah.

Baca Juga: Saya Sholat Subuh Kesiangan, Masih Boleh Lanjut atau Skip Saja?

Golongan ini adalah termasuk dalam golongan orang hina saat menghadap Allah di hari kiamat nanti. Sejatinya semasa hidupnya mereka sangat mengharapkan untuk mendapatkan kesempatan melihat Allah.

Namun tubuh mereka tidak dapat bersujud saat Allah menghampiri mereka. Hal ini dikarenakan semasa hidupnya mereka tidak menggunakan kesempatan untuk dengan baik ketika Allah mengajak untuk menikmati sujud.

Ustad Syekh Ali Jaber menyarankan kepada kita semua untuk senantiasa beribadah dan bersujud kepada Allah semasa hidup agar terhindar dari segala bentuk kesulitan dunia maupun saat hari kiamat kelak.

Surat Al-Imron Ayat 30

Latin: Yauma tajidu kullu nafsim ma 'amilat min khairim muhdaraw wa ma 'amilat min su`, tawaddu lau anna bainaha wa bainahu amadam ba'ida, wa yuhazzirukumullahu nafsah, wallahu ra`ufum bil-'ibad

Artinya: "(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang telah dikerjakan dihadapkan kepadanya, (begitu juga balasan) atas kejahatan yang telah dia kerjakan. Dia berharap sekiranya ada jarak yang jauh antara dia dengan (hari) itu. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya. Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya".

Al-Qalam Ayat 42-43

Latin: khasyi’atan absaruhum tar-haquhum zillah, wa qad kanu yud’auna ilas-sujudi wa hum salimun, fa zarni wa may yukazzibu bihazal-hadis, sanastadrijuhum min haisu la ya’lamun

Artinya: "Jika kita punya sesuatu terbongkar di hadapan manusia, kita malu. Apalagi jika manusia itu seorang yang terhormat atau seorang yang kita sayangi seperti orang tua kita, suami kita, istri kita, atau anak kita bisa kita malu. Padahal manusia tidak lepas dari salah dan dosa,"

Demikian penjelasan tentang golongan orang yang dijauhi Allah saat kiamat berdasarkan penjelasan Syekh Ali Jaber.

Kontributor : Dhea Alif Fatikha

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI