Pemerintah Banyak Dikritik, Jokowi: Saya Juga Menyadari

Jum'at, 29 Oktober 2021 | 18:03 WIB
Pemerintah Banyak Dikritik, Jokowi: Saya Juga Menyadari
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat adanya harapan baru setelah 20 bulan menghadapi pandemi Covid-19. (tangkap layar/ dok. Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyadari pemerintahannya banyak dikirik. Jokowi menjanjikan kalau pemerintah bakal menjawab kritik tersebut dengan pemenuhan tanggungjawab untuk kepentingan rakyat.

"Saya juga menyadari begitu banyak kritikan kepada pemerintah terutama terhadap hal-hal yang belum bisa kita selesaikan. Kritik yang membangun itu sangat penting. Dan pemerintah akan menjawab dengan pemenuhan tanggungjawab agar membuahkan hasil yang diharapkan untuk kepentingan rakyat," ucap Jokowi dalam sambutan Opening Sarasehan dan Kongres ke VI IJTI, Jumat (29/10/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan terima kasih kepada jurnalis televisi yang telah membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 .

"Saya mengucapkan terima kasih kepada jurnalis televisi yang telah membantu pemerintah dalam penanganan pandemi covid-19 selama hampir dua tahun ini," katanya.

Baca Juga: Kunjungan Kerja ke Tiga Negara, Ini Agenda Presiden Joko Widodo di Roma dan Inggris Raya

"Dengan menyampaikan informasi yang akurat, memberikan apresiasi dan semangat tetapi juga kritik yang konstruktif," Jokowi menambahkan.

Lebih lanjut, Jokowi menyebut kekinian informasi sangat penting. Saat ini yang banayak diperbincangkan terkait dengan penanganan pandmei Covid-19 di Indonesia.

"Infodemik datang dengan cepat dan jangkauan masif tapi dampaknya tidak kalah dahsyat dibandingkan pandemi itu sendiri," katanya.

Di tengah banjirnya informasi, peran para jurnalis kata Jokowi semakin penting. Yakni menjadi suluh dari kegelapan, menjaga situasi tetap jernih dan membangkitkan optimisme dan harapan dalam masyarakat.

"Jurnalisme tidak sekdar fakta tetapi juga memperhitungkan dampak. Tidak saja good journalism, tapi juga wise journalism. Jurnalisme yang bijak," kata dia.

Baca Juga: Andika Perkasa Lepas Presiden Jokowi ke Luar Negeri, Sinyal Calon Panglima TNI?

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut jurnalis mampu beradaptasi dengan cepat. Yakni gesit mengejar ketertinggalan, cepat memperlajari kompetensi baru dan inovatif dalam menghadpi era disrupsi teknologi.

Kehadiran berbagai platform media baru kata Jokowi, juga harus memacu para jurnalis lebih kreatif dan produktif. Kemudian, terus memperkuat valuenya sebagai penyebar informasi yang kredibel dan meningkatkan kecermatan, menjaga independensi dan objektivitas.

"Kehadiran platform media baru juga harus mendukung transformasi kemajuan bangsa. Bukan semata-mata dimotivasi untuk menumpuk jumlah viewers, menumpuk jumlah subscriber, menumpuk jumlah like ataupun sekedar click bait. Tapi seharusnya bisa memberikan kontribusi untuk masyarakat, bangsa dan kemanusiaan," kata Jokowi.

Meski demikian, Jokowi mengatakan pemerintah akan terus memegang teguh komitmen untuk menjaga kemerdekaan pers.

Selain itu pemerintah juga membuka ruang bagi insan pers untuk menyuarakan kepentingan publik dan terbuka atas sikap kritis dan solutif mengawal berbagai kebijakan pemerintah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI