
Melalui seorang penerjemah, Tuloe mengaku sangat berterima kasih atas tawaran beasiswa dari Livingstone. Dia bilang dia ingin belajar ilmu komputer.
Tuloe menghadapi kritik dari rekan-rekannya karena mengembalikan uang itu dengan beberapa mengejeknya, mengatakan dia tidak akan pernah kaya seumur hidupnya dan mati miskin.
Pemilik uang itu memberinya uang tunai dan barang senilai USD 1.500 termasuk kasur yang dia berikan kepada neneknya.