Suara.com - Seekor dinosaurus tiba-tiba masuk ke ruang sidang umum PBB dan berpidato hingga menyebabkan peserta sidang ketakutan.
Menyadur The Hindu Jumat (29/10/2021), dinosaurus tersebut mendesak para pemimpin dunia dan diplomat dan menyelamatkan spesies manusia sebelum terlambat.
"Dengarkan manusia. Saya tahu satu atau dua hal tentang kepunahan. Dan izinkan saya memberi tahu Anda, dan Anda akan berpikir, kepunahan adalah hal yang buruk. Dan membuat dirimu punah? Dalam 70 juta tahun, itu hal paling konyol yang pernah saya dengar!" ucap dinosaurus tersebut.
"Anda sedang menuju bencana iklim. Namun setiap tahun pemerintah menghabiskan ratusan miliar dana publik untuk subsidi bahan bakar fosil," kata dinosaurus tersebut.
"Bayangkan jika kita menghabiskan ratusan miliar per tahun untuk mensubsidi meteorit raksasa. Itulah yang Anda lakukan sekarang," kata hewan purbu tersebut.
Dinosaurus tersebut juga mendesak peserta Majelis Umum PBB bahwa jumlah uang itu dapat digunakan untuk membantu orang-orang miskin di seluruh dunia.
![Dinosaurus berpidato di Sidang Umum PBB.[YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/29/92795-dinosaurus-berpidato-di-sidang-umum-pbb.jpg)
"Tidakkah menurut Anda membantu mereka akan lebih masuk akal daripada, entahlah, membayar kematian seluruh spesiesmu? Biarkan aku menjadi nyata untuk sesaat. Anda memiliki peluang besar saat ini, saat Anda membangun kembali ekonomi Anda dan bangkit kembali dari pandemi ini.
"Ini adalah kesempatan besar umat manusia. Jadi, inilah ide liar saya: Jangan memilih kepunahan. Selamatkan spesies Anda sebelum terlambat. Sudah waktunya bagi Anda manusia untuk berhenti membuat alasan dan mulai membuat perubahan," kata dinosaurus.
Dalam video yang dirilis pada Rabu (27/10/2021), dinosaurus itu mendapat tepuk tangan meriah dari para diplomat dan delegasi di aula UNGA.
Baca Juga: PBB: Sepanjang 2021 Hampir 700.000 Orang Mengungsi Di Afghanistan
Aksi dinosaurus tersebut merupakan bagian dari kampanye yang dilakukan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP).