Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta seluruh kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah untuk siaga menghadapi curah hujan tinggi akibat fenomena La Nina yang diperkirakan akan terjadi hingga Februari 2022 di sebagian wilayah Indonesia.
Luhut mengatakan beberapa kementerian dan lembaga yang harus bersiap antara lain Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, Badan Geologi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan, dan BNPB.
"Segera berkoordinasi dan bersinergi untuk melakukan langkah-langkah pencegahan bencana hidrometeorologi dan dari hulu hingga hilir. Saya kira sangat penting untuk kita lakukan sehingga kita nanti tidak terdadak," kata Luhut dalam Rakornas La Nina, Jumat (29/10/2021).
Dia meminta antar kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah bisa mempersiapkan jalur komunikasi agar mitigasi bencana bisa cepat dilakukan sejak sekarang.
Baca Juga: Temui PM Inggris, Luhut Bahas Deforestasi Hingga Energi Baru dan Terbarukan
"Siapkan semua matriks rencana aksi agar sinergi dapat terlaksana secara efektif, cepat, dan tepat. Lakukan juga simulasi kesiapan kesiagaan atau tactical floor game yang sudah berkali-kali kita lakukan untuk mengecek apabila ada ada hal atau langkah yang harus disiapkan namun masih terlewatkan," tegasnya.
Peringatan Dini
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini bahaya curah hujan tinggi akibat fenomena La Nina yang diperkirakan akan terjadi hingga Februari 2022 di sebagian wilayah Indonesia.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan berdasarkan data La Nina tahun lalu beberapa daerah yang akan diterpa La Nina lagi tahun ini antara lain Sumatera Selatan, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
"Diprediksi akan terulang kembali dengan intensitas yang serupa bahwa di bulan November ini terutama yang warna hijau tua, hijau tua di sini akan mengakibatkan peningkatan curah hujan bulanan sebesar 70 persen, bahkan dapat mencapai 100 persen di bulan November," ungkapnya.
Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Dicalonkan Presiden 2024, Deklarasi di Medan
Menurutnya, sejak September anomali suhu muka laut di Samudra Pasific bagian tengah sudah semakin dingin hingga -0,92, menuju melewati ambang batas La Nina.