Kisah Dokter Padmo Selamatkan Kembar Siam dan Kuliahkan hingga Doktor, Warganet: Malaikat!

Jum'at, 29 Oktober 2021 | 11:50 WIB
Kisah Dokter Padmo Selamatkan Kembar Siam dan Kuliahkan hingga Doktor, Warganet: Malaikat!
Ilustrasi bayi. (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kembar siam bisa terjadi di bagian tubuh mana saja. Dalam hal ini siam kepala menjadi hal yang sulit bagi dokter untuk memisahkannya dengan selamat. 

Namun seorang Profesor di Indonesia berhasil melakukannya pada tahun 1987. Kadua anak kembar itu selamat dan tumbuh berprestasi.

"Balada sebuah masterpiece, banyak orang meragukan daya hidup kembar siam pasca operasi, paling banter cuma bertahan satu atau dua tahun," tulis akun @FYudiWibowo4. 

"Tapi Profesor Padmosantjojo, dokter ahli bedah saraf, bertekad untuk 'melawan' takdir itu. Hari itu, 21 Oktober 1987, dokter Padmo tengah merancang takdirnya sendiri," imbuhnya.  

Menurut cuitannya, dokter Padmo memutuskan untuk operasi kembar siam dengan sekitar 40 dokter. Operasi tersebut dikenal sebagai salah satu operasi paling rumit dalam sejarah keokteran Indonesia. 

"Sebuah operasi saraf  dempet kepala vertikal (kraniopagus), yang direncanakan selesai di atas 10 jam. Tim spesialis, yang dipimpin langsung oleh dokter kelahiran Kediti tahun 1937 itu," tulis @FYudiWibowo4.

Menurut cuitannya, dokter dalam operasi ini harus memisahkan selaput otak (duramater) dan membelah pembuluh darah vena (sinus sagitalis) di otak menjadi dua bagian. 

"Jelas ini rumit fan butuh tingkat presisi tinggi. Kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal. Pemisahan itu seperti membelah uang kertas tanpa merusak gambar pada masing-masing sisinya," imbuhnya. 

Kembar tersebut adalah Yuliani dan Yuliana ang lahir pada tahun 1987 dari Kepulauan Riau yang kemudian dibawa ke RSCM untuk penindakan. 

Baca Juga: Terlalu Panik Kena Tilang, Anak Sampai Lupa Ditinggal di Jalan

Operasi berhasil dan kedua bayi itu yag kemudian sementara dititipkan di sebuah ruangan khusus milik Departeman Sosial. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI