Suara.com - Di peringatan hari ulang tahunnya yang ke-20, tepatnya pada 13 September 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan penghargaan bagi para mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Sofyan Djalil, Muhammad Nuh, dan Rudiantara berada dalam satu panggung dalam talkshow “Temu Wicara Para Menteri”, yang digelar Kominfo dalam Syukur dan Refleksi 20 Tahun Kominfo.
Menurut Menkominfo, Johnny G. Plate, perjalanan 20 tahun Kementerian Kominfo telah dan terus bertransformasi secara progresif, karena tak lepas dari peran mantan Menkominfo di era sebelumnya.
“Penghargaan kami sampaikan untuk bapak-bapak menteri semenjak kementerian ini masih mengemban tugas mulia dari awal reformasi, yakni Bapak Syamsul Muarif (almarhum), Bapak Sofyan Djalil, Bapak Muhammad Nuh, Bapak Tifatul Sembiring, dan Bapak Rudiantara,” ujar Johnny, di Lapangan Anantakupa Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (28/09/2021).
Menurut Johnny, perubahan yang diwariskan oleh para Menkominfo sebelumnya menjadi pencapaian yang patut disyukuri, sehingga Kominfo dapat melanjutkan pekerjaan-pekerjaan besar untuk mengantar Indonesia menjadi bangsa digital, Indonesia as a digital nation.
Baca Juga: Bekerja dan Belajar dari Rumah, Kominfo Pastikan Dukungan Digital Berjalan Lancar
“Seluruh perubahan dan kemajuan yang diwariskan oleh para Menteri Kominfo sebelumnya, tentu menjadi pencapaian yang patut kita syukuri, sehingga hari ini, Kominfo dapat melanjutkan pekerjaan-pekerjaan besar untuk mengantar Indonesia menjadi bangsa digital, Indonesia as a digital nation,” jelasnya.
Untuk alasan itulah, Johnny mengapreasi pengabdian, gagasan, visi besar, dan leadership dari Menteri Kominfo sebelumnya.
Berbagi Prestasi dan Pesan
Pada kesempatan itu, tiga mantan Menkominfo memberikan waktunya untuk berbagi kepada masyarakat tentang hal-hal yang telah mereka lakukan saat menjabat. Berikut para mantan Menkominfo, prestasi dan pesan mereka untuk Kominfo yang tengah berjalan dan yang akan datang:
Menteri Kominfo Periode 2004 - 2007, Sofyan Djalil
Menkominfo Periode 2004 - 200 yang saat ini menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional ini mengatakan, kegiatannya kini jauh berbeda saat menjabat sebagai Menkominfo.
“Kini tantangannya baru. Kalau dulu mengurusi telekomunikasi, maka sekarang lebih banyak mengurus masalah tanah,” ujarnya.
Baca Juga: Dukung Perkembangan Esports, Kominfo Ingin Developer Game Bernuansa Indonesia
Di era kepemimpinannya, Sofyan fokus dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM), di mana salah satu rekam jejaknya saat melakukan penataan dan tender frekuensi yang menghasilkan pendanaan,
Ia menyampaikan kepada Menteri Keuangan kala itu untuk menyiapkan dukungan mengirimkan 200 Pegawai Negeri Sipil (PNS) setiap tahunnya, agar mereka bisa kuliah di luar negeri. Menurutnya, pemerintah dituntut untuk mencari generasi penerus bangsa yang potensial dan memiliki keinginan untuk maju.
Menjawab pertanyaan, apa prestasi Kominfo selama 20 tahun terakhir, Sofyan menjawab, Kominfo kini sudah memiliki banyak kemajuan. Kepemimpinan Menteri Johnny dinilainya tepat, karena Kominfo diurus oleh orang yang kompeten.
Menteri Kominfo Periode 2007 - 2009, M. Nuh
Menurutnya, lembaga negara yang kini dipimpin Menkominfo Johnny G. Plate harus menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah.
“Kominfo punya peran sebagai jembatan. Kalau sebagai jembatan, maka ujungnya di dua belah pihak. Perkuatlah dua titik masing-masing, baik titik dari sisi pemerintah maupun titik di masyarakat,” ujarnya.
M. Nuh menambahkan, memperkuat sisi pemerintah dan masyarakat menjadi penting saat ini, mengingat setiap persoalan akan muncul jika tidak terhubung atau disconnect. Kementerian Kominfo sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat tidak cukup hanya satu arah, melainkan harus dua arah, di mana satu sisi diambil dan sisi lainnya memberi.
Saat ini, M. Nuh masih beraktivitas sebagai dosen Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya. Ia pun masih sibuk di Dewan Pers dan Badan Wakaf Indonesia.
Menteri Kominfo Periode 2014 - 2019, Rudiantara
Rudiantara mengatakan, Kominfo di era kepemimpinan Johnny G. Plate lebih banyak dan lebih luas dalam membangun infrastruktur. Selain itu, dinamika di dunia teknologi informasi dan komunikasi dinilai terus berkembang.
Rudiantara mengapresiasi upaya pemerintah lewat arahan Presiden Joko Widodo yang meminta untuk menjadikan 25 unicorn di Indonesia. Upaya tersebut menurutnya, merupakan komitmen pemerintah dalam memfasilitasi ekosistem.
“Saya senang, dalam dua tahun ini, Kominfo lebih banyak membangun infrastruktur,” katanya.
Ia mengaku, sejak 2019, pengetahuannya tentang kementerian yang pernah dipimpinnya itu sangat minim. Walau demikian, hubungannya dengan Menkominfo Johnny sangat akrab, bahkan mereka kerap makan bareng.
Dalam temu wicara kali ini, Rudiantara mengatakan bahwa kegiatannya saat ini sangat bertolak belakang dengan saat ia menjabat Menkominfo.
“Saya sekarang banyak belajar, banyak webinar baru-baru, dan kegiatan saya saat ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan telekomunikasi,” ujarnya.
Di akhir acara, ketiga mantan Menkominfo itu diberikan kesempatan untuk mengemukakan sekali lagi kesan atau pesan mereka. M. Nuh, yang mendapat kesempatan pertama mengingatkan, agar konektivitas menjadi kunci pelayanan kepada masyarakat. Jangan sampai hubungan pemerintah dan masyarakat mengalami diskonektivitas, alias “tidak nyambung”.
Sementara itu, Sofyan tak banyak mengungkapkan kalimat terakhir dalam temu wicara. Ia hanya mengungkapkan,”Menyesal saya, karena lama tak bertemu Pak Nuh dan mendengarkan humor segarnya.”
Di penghujung acara, Rudiantara kembali mengucapkan, “Selamat ulang tahun untuk Kominfo yang ke-20 tahun dan selamat ulang tahun pos dan telekomunikasi.” Ia menambahkan bahwa pihaknya yakin, komunitas ICT (Information & Communications Technology) Indonesia akan berkembang lebih besar dan lebih baik.