Dalam kesempatan tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan rencana Indonesia menggelar ASEAN Creative Economic Business Forum di Bali pada bulan November mendatang sebagai upaya memperkuat peran UMKM dan ekonomi kreatif.
Jokowi juga menyatakan dukungan Indonesia terhadap penyusunan cetak biru implementasi IMT-GT 2022-2026.
"Cetak biru ini akan menjadi pedoman fisik kita dan memuat target dan indikator yang jelas bagi upaya memperkuat kerja sama kita dalam lima tahun ke depan," katanya.
Untuk diketahui, tahun ini adalah tahun terakhir pengimplementasian cetak biru IMT-GT periode 2017-2021. Dalam periode tersebut, Pandemi Covid-19 menjadi tantangan selama hampir dua tahun dan mempengaruhi Gross Domestic Product (GDP) subkawasan.
Meski demikian, saat ini angka penyebaran virus Covid-19 sudah mulai dapat ditekan dan pemulihan ekonomi juga sudah mulai tampak.
Oleh karena itu, komitmen agar pelaksanaan cetak biru 2022-2026 dapat berjalan baik dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi harus terus ditingkatkan mengingat GDP IMT-GT telah meningkat 20 persen pada periode 2015-2019.
"Dalam periode tersebut, Indonesia telah mencoba berkontribusi antara lain melalui pembangunan konektivitas fisik subkawasan senilai USD17,9 miliar dan dukungan proyek-proyek antara lain Bengkulu Digital and Tourism Village, Aceh Investment Sport, Batam Green City Initiative, dan sejumlah proyek-proyek lainnya," katanya.
Dalam KTT tersebut, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.
Baca Juga: Jokowi Sebut Kerja Sama BIMP-EAGA Jadi Kunci agar Dapat Keluar dari pandemi