Suara.com - Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon ikut memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan memberikan pesan untuk negara Indonesia.
Fadli Zon menuliskan utas panjang melalui akun Twitter pribadinya di Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada Kamis (28/10/2021).
Dalam utas panjang tersebut, dirinya mencuitkan tentang persatuan yang sesuai dengan tema Sumpah Pemuda tahun ini.
Perlu diketahui, Hari Sumpah Pemuda tahun ini mengusung tema 'Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh'.
Baca Juga: LIVE STREAMING: Pemuda Purwakarta Karyanya Asik-asik
"Hari ini, kita kembali memperingati peristiwa bersejarah tersebut. Pemerintah menetapkan Hari Sumpah Pemuda tahun ini mengangkat tema “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh"," cuit Fadli Zon, dikutip Suara.com.
Menurut Fadli, tema tersebut menjadi pesan positif bagi Indonesia.
Selama dua tahun, Indonesia dilanda pandemi covid-19 yang menyebabkan ekonomi terpuruk.
Namun hingga akhirnya, mampu kembali bangkit dan tumbuh.
Fadli mengatakan persatuan memerlukan adanya kepercayaan dari semua pihak termasuk pemimpin.
Baca Juga: Upacara Bendera Peringati Hari Sumpah Pemuda di Tengah Sungai Cisadane
Menurutnya, pemimpin harus bisa dipercaya rakyat agar menciptakan persatuan antara pemimpin, pemerintah dan rakyat.
Dalam cuitan tersebut, Fadli juga menyinggung soal ucapan yang dilontarkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
"Pernyataan Menteri Agama baru-baru ini, yg menyebut @Kemenag_RI hadiah negara untuk ormas keagamaan tertentu, adalah contoh sangat mencolok. Bagaimana bisa seorang pejabat publik yg seharusnya mengayomi semua golongan malah melontarkan pernyataan yg memecah belah semacam itu?" ujarnya.
Menurut Fadli, pernyataan yang diucapkan oleh Yaqut tak boleh dilontarkan oleh sosok Menteri Agama.
"Di mana fatsoen-nya sbg pejabat publik? Jika pejabat pemerintah tak berusaha menjaga adab dalam berbicara, lantas siapa yang bisa mengarahkan kita pada persatuan? Justru pejabat semacam ini memecah belah," lanjutnya.
Lebih lanjut, Fadli Zon juga menyebut Presiden Jokowi kurang peka terhadap hal-hal yang bisa memecah belah bangsa.
"Sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, Presiden mestinya peka terhadap hal-hal yg bisa memecah belah kita sebagai bangsa. Tapi, kita tak melihat kepekaan itu ditunjukkan," sambungnya.
Ajak Menjaga Negara
Kemudian, dalam cuitan tersebut Fadli Zon juga mengajak bersama-sama untuk menjaga negara dan bangsa dari ancaman perpecahan.
"Tentu saja persatuan bukan hanya menjadi tugas pemerintah atau Presiden saja. Kita semua juga memikul tanggung jawab tersebut. Itu sebabnya, di Hari Sumpah Pemuda ini saya ingin mengajak, marilah kita sama-sama menjaga bangsa dan negara ini dari ancaman perpecahan," bebernya.
Dirinya meminta untuk meminggirkan orang atau kelompok hanya karena memiliki pnadangan politik yang berbeda.
Selain itu, Fadli Zon meminta agar menghentikan narasi-narasi Islamofobia dan terorisme yang menyudutkan Islam.
"Belajar dari semangat Sumpah Pemuda, berhentilah meminggirkan orang atau kelompok karena pandangan politik yang berbeda. Hentikanlah eksklusivitas sukuisme dalam rekrutmen politik atau jabatan lainnya," ungkapnya.
"Hentikanlah narasi-narasi Islamofobia dan terorisme yang selalu menyudutkan Islam. Sebab, apapun perbedaan yang kita miliki hari ini, kita semua tetaplah bertanah air dan bertumpah darah satu, yaitu Indonesia," pungkasnya.