Iran dan Ketakutannya akan Kekacauan di Afganistan

Kamis, 28 Oktober 2021 | 16:59 WIB
Iran dan Ketakutannya akan Kekacauan di Afganistan
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Minggu lalu Sirajuddin Haqqani menawarkan bantuan ekonomi, antara lain lahan pertanian, kepada keluarga pelaku bom bunuh diri dari jajaran Taliban.

Tanah pertanian itu, tampaknya, akan dirampas dari warga minoritas Syiah.

Human Rights Watch melaporkan, anggota Taliban mengusir anggota etnis dan agama minoritas Hazara dari desa-desa mereka di utara Afganistan yang subur, untuk merampas properti mereka.

Kebanyakan anggota etnis Hazara menganut ajaran Syiah dan mereka secara sistematis ditindas Taliban yang menganut ajaran Sunni.

Pengaruh terbatas Teheran

Politik pengambilalihan paksa ini semakin memperburuk perbedaan pendapat di Teheran, terkait bagaimana Iran harus menghadapi kelompok radikal Taliban.

Mahmoud Ahmmadi, anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri di parlemen Iran pada hari Minggu lewat akun Twitternya menulis, "di mana mereka yang ingin [membersihkan nama] Taliban dan mengklaim bahwa Taliban telah berubah?"

Komentar Ahmmadi ini ditujukan kepada kelompok politik di Teheran yang meyakini Taliban telah menjadi lebih moderat dan bukan lagi gerakan Islam radikal seperti beberapa dekade lalu.

"Iran terutama khawatir akan kemungkinan timbulnya perang saudara di Afganistan,” kata pakar Iran Fatemeh Aman.

Baca Juga: Kepala Program Nuklir Iran Dibunuh di Jalan Dekat Ibu Kota Teheran

"Perbatasan panjang dengan Afganistan sulit untuk diamankan karena kondisi geografisnya. Kekacauan di Afganistan dapat mendorong penyelundupan narkoba dan manusia, tapi juga senjata dan amunisi ke daerah-daerah yang merasa ditelantarkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI