Suara.com - Seorang wanita di Thailand memotong tali pengaman yang dipakai tukang cat saat bekerja di ketinggian karena alasan yang tak masuk akal, yaitu kesal.
Menyadur ABC News Kamis (28/10/2021), sebagai salah satu penghuni kondominium, ia marah karena tak menerima pemberitahuan tentang pengerjaan gedung.
Wanita ini kemudian memotong tali yang dipakai pekerja dan membiarkannya bergelantungan di ketinggian.
Kepala kantor polisi Pak Kret di utara ibukota Thailand, Pol. Kolonel Pongjak Preechakarunpong mengatakan wanita itu menghadapi tuduhan percobaan pembunuhan dan perusakan properti.
Baca Juga: Panas! Sujiwo Tejo Minta TNI Turunkan Baliho Puan: Kasih Tukang Soto dan Tukang Cat
Pongjak tak mengatakan apa yang mendorong tersangka untuk memotong tali, tapi media Thailand melaporkan wanita itu kesal ketika para pekerja muncul.
Ia juga diduga tidak melihat pengumuman dari kondominium bahwa mereka akan melakukan pekerjaan pada 12 Oktober.
Sebuah klip video di media sosial menunjukkan dua tukang cat meminta warga di lantai 26 untuk membuka jendela dan membiarkan mereka masuk.
Salah satunya, warga negara Myanmar bernama Song, mengatakan pada media Thailand bahwa ia dan dua temannya telah menurunkan diri dari lantai 32 untuk memperbaiki retakan pada bangunan.
Ketika sampai di lantai 30, dia merasa talinya lebih berat dan ketika dia melihat ke bawah, dia melihat seseorang di lantai 21 membuka jendela dan memotong talinya.
Baca Juga: Tak Tahu Diri! Tukang Cat Bangunan Dikasih Kerjaan Malah Curi Emas Klien
Dia mencoba meminta bantuan dari unit lain, tapi tidak ada yang masuk. Rekan ketiga terus mendukung mereka dari lantai atas, kata Praphaiwan Setsing, warga yang menyelamatkan mereka.
Praphaiwan mengatakan suaminya melihat seorang pekerja memberi isyarat minta tolong dan memanggilnya. Manajemen kondominium menemani para pekerja untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Wanita berusia 34 tahun itu awalnya menyangkal tapi polisi menganalisis sidik jari dan DNA tali tersebut, lapor media.
Pada hari Rabu, wanita dan pengacaranya muncul di kantor polisi. Setelah polisi menunjukkan rekaman CCTV dan bukti forensik, dia mengaku tapi membantah niat untuk membunuh para pekerja.
Pongjak mengatakan tersangka dibebaskan sementara. Polisi akan mengajukan dakwaan di pengadilan provinsi dalam waktu 15 hari, katanya.
Wanita itu bisa menghadapi hukuman penjara hingga 20 tahun jika terbukti bersalah atas tuduhan percobaan pembunuhan.