Profil Ida Ayu Nyoman Rai: Ibu Soekarno yang Jadi Panutan Sukmawati Soekarnoputri

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 28 Oktober 2021 | 13:19 WIB
Profil Ida Ayu Nyoman Rai: Ibu Soekarno yang Jadi Panutan Sukmawati Soekarnoputri
Profil Ida Ayu Nyoman Rai: Ibu Soekarno yang Jadi Panutan Sukmawati Soekarnoputri - Ida Ayu Nyoman Rai Srimben, ibu Soekarno (kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Berdasarkan penuturan Made, masa kecil Srimben tidak pernah keluar dari Banjar Bale Agung, dan bisa dibilang Srimben adalah gadis pingitan Bale Agung. Ikatan spiritual dan emosional Ida Ayu Nyoman Rai semakin mendarah daging seiring tugasnya sebagai penari Rejang, salah satu tarian yang biasa diselenggarakan pada upacara keagamaan.

Aktivitas seni-religiusnya di Pura Bale Agung dilirik oleh seorang guru asal Jawa yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo. Raden Soekemi merupakan pegawai Kementerian Pendidikan Kolonial Belanda yang ditugaskan di Buleleng, di mana pondokannya terpaut 400 meter dari Bale Agung. Soekemi terus berjuang untuk menaklukkan hati Srimben.

Namun sayangnya, cinta mereka terhalang oleh “dinding” budaya yang dinamakan etnis. Srimben adalah orang Bali, sementara Soekemi adalah orang Jawa. Srimben beragama Hindu, sedangkan Soekemi beragama Islam.

Pada tanggal 15 Juni 1887, keduanya resmi menjadi suami-istri sekalipun tidak direstui keluarga mempelai putri. Putri pertama mereka, yaitu Raden Soekarmini (juga dikenal sebagai Bu Wardoyo), lahir pada 29 Maret 1898. Sedangkan Soekarno dilahirkan pada tahun 1901.

 Sekian profil Ida Ayu Nyoman Rai, ibu Soekarno dan nenek dari Sukmawati Soekarnoputri yang membuat menjadi inspirasi untuk pindah agama.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI