Suara.com - Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menyebut ratusan prajurit meninggal dunia setiap tahun. Mereka disebut meninggal dunia karena sakit.
Hal itu diungkapkan Andika saat menerima kunjungan Commander 1st Division Australian Army, Major General Justin Ellwood di Mabesad, Jakarta Pusat yang disiarkan akun YouTube TNI AD, Rabu (27/10/2021). Tujuan Ellwood berkunjung untuk berolahraga dan berbincang bersama Andika.
Awalnya, Andika terlihat mengajak Ellwood berkeliling melihat beragam fasilitas di Mabesad. Ellwood nampak terkesan dengan fasilitas yang ada di sana khususnya fasilitas gym.
Selanjutnya, Andika dan Ellwood menyempatkan berolahraga sepeda statis bersama. Ketika itu, Andika berbincang dengan Ellwood bahwasannya sejak pertama kali dirinya menjabat KSAD rata-rata setiap tahunnya ada ratusan personel meninggal dunia karena sakit.
Baca Juga: Calon Panglima TNI, Pengamat: KSAD Diunggulkan, Tapi Kini Giliran KSAL
"Anda perlu tahu apa yang saya temukan, ketika saya mendapat tugas di sini bahwa hampir setiap tahun, rata-rata kami kehilangan 500-700 personel. Saya hanya menghitung yang meninggal karena penyakit," kata Andika.
Menurut Andika, rata-rata penyakit yang diderita oleh ratusan prajurit itu akibat tak menerapkan pola hidup sehat.
"Dan juga mencerminkan bagaimana kami semua menghadapi Covid-19 sekarang," ujarnya.
Merespons penuturan Andika, Ellwood menilai sudah seharusnya masyarakat Indonesia diberi pemahaman lebih tentang pentingnya olahraga dan gaya hidup sehat.
"Dan saya rasa jika orang-orang di Indonesia sudah mengerti untuk menjaga kesehatannya mereka akan senang menyediakan waktu untuk bersepeda, lari ataupun berjalan,” ujar Ellwood.
Baca Juga: Usai Heboh Surati Kapolri, Brigjen Junior Tumilaar Dicopot dari Irdam Merdeka
Sebagaimana diketahui ini merupakan pertemuan kedua antara Andika dengan Ellwood. Andika menyebut pertemuan kedua yang dibalut lebih santai ini lebih menyenangkan dari pertemuan biasanya yang digelar secara formal.
"Saya pikir itu memberi kita interaksi yang berbeda, kan biasanya formal. Jika formal anda tahu kami duduk dan berbicara namun seperti ini kita dapat berbicara banyak hal, itu sangat luar biasa," pungkas Andika.