Tewas Dianiaya Satpam karena Diduga Maling, Keluarga Sebut RS Abdul Radjak Tutupi Kasus IK

Rabu, 27 Oktober 2021 | 20:21 WIB
Tewas Dianiaya Satpam karena Diduga Maling, Keluarga Sebut RS Abdul Radjak Tutupi Kasus IK
Ilustrasi Penganiayaan [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rumah Sakit (RS) Abdul Radjak Salemba, Jakarta Pusat diduga sempat menutupi penyebab kematian IK,  dengan menyatakan korban tak sadarkan diri akibat kecelakaan. Pria berusia 40 tahun itu diduga tewas dianiiaya satpam RS Abdul Rojak pada Sabtu (23/10/2021) lantaran dituduh maling. 

Hal itu diungkapkan Achmad Syarifudin abang ipar korban. Menurutnya, sebelum dinyatakan meninggal dunia, sejumlah orang yang mengaku dari RS Abdul Radjak mendatangi rumah adik kandungnya, istri IK. 

Mereka mengabarkan bahwa IK sedang tak sadarkan diri di rumah sakit. 

"Di situ disampaikan ke istri korban, bahwa suaminya kecelakaan. Ibu harus tanda tangani surat agar besok segera dioperasi," kata Dindin sapaan akrab Achmad Syarifudin saat dihubungi Suara.com, Rabu (27/10/2021). 

Baca Juga: Dicurigai Pencuri, Pria Paruh Baya Tewas Dianiaya Satpam RS Abdul Radjak Salemba

Mendengar kabar itu, kata Dindin adiknya langsung kaget, sebab saat meninggalkan rumah IK dalam keadaan sehat. 

"Kaget lah istrinya, padahal tadi pas berangkat tidak apa-apa kok tiba-tiba kek gini," ujarnya. 

Setelahnya, istri IK di bawa ke RS Abdul Radjak  untuk memastikan kabar tersebut. Sesampainya di sana adik Dindin dicecar dengan sejumlah pertanyaan  mengenai pekerjaan suaminya dan keluarganya.

"Di lantai dua di-tanyain segala macam, suami kerja apa, anaknya berapa," ungkap Dindin. 

Berselang itu adiknya dipersilakan untuk melihat kondisi IK yang sudah terbaring dalam keadaan kritis. Saat itu pula didapati sejumlah luka di bagian tubuh korban.

Baca Juga: Periksa 8 Saksi, Polisi Akan Gelar Perkara Kasus Penganiayaan di RS Abdul Radjak Salemba

"Kondisinya koma waktu itu belum meninggal. Istri korban syok dan kaget. Memar di mata, kondisinya gak pakai baju, botak kepalanya," jelas Dindin. 

Dari temuan itulah, membuat Dindin tidak percaya adik iparnya dirawat karena kecelakaan. 

"Nah di sini kami rasa ada yang aneh, kalau kecelakan itu paling enggak ada memar, memar di badan. Ini timbul kecurigaan dari pihak keluarga," ujarnya. 

Karenanya usai dia mendapat kabar tersebut, pada Minggu (24/10/2021) sore, Dindin mendatangi RS Abdul Radjak untuk mencari tahu kepastiannya.

"Saya mau tahu dan bertanya ke salah satu karyawan rumah sakit, korban ini kenapa. Ia jawab enggak tahu.  Jadi banyak yang menutupi ini. Saya kemudian minta jadwal piket di UGD, enggak dikasih. Saya lihat CCTV untuk lihat siapa yang bawa, enggak dikasih juga," ujarnya.

"Di sini saya menjadi aneh, apalagi kok ada orang kecelakaan tapi yang mendatangi rumah korban itu pihak rumah sakit. Biasanya kan polisi. Banyak kejanggalan bagi saya," sambungnya. 

Karena mendapat jawaban yang tidak memuaskan, Dindin lantas mengancam akan melaporkan ke kepolisian. 

"Baru karyawan itu menelepon manajemen sama sekuriti. Enggak lama ada manajemen dan sekuriti mau bertemu. Saya dibawa ke lantai dua," jelasnya. 

Saat pertemuan itu, dia diberitahu bahwa adik iparnya dicurigai sebagai maling. Sebab di RS Abdul Radjak sempat keluarga pasien kehilangan telepon genggamnya. 

Lantas Dindin bertanya mengapa adiknya sampai babak belur hingga harus dirawat intensif. Kepadanya pihak RS Abdul Radjak mengatakan karena IK diamuk massa. 

"Saya tanya kenapa bisa babak belur, dia bilang itu di-pukulin massa. Salahnya saya enggak rekam, tapi kan saya di sana sama anak saya berdua," ungkapnya. 

Dicurigai Maling

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Wisnu Wardana mengatakan penyebab penganiayaan yang dilakukan satpam RS Abdul Radjak Salemba terhadap IK karena dicurigai sebagai pencuri.  

“Kronologinya ini si korban (IK) dicurigai sebagai pencuri, tukang ambil barang di rumah sakit,” kata Wisnu. 

“Karena dicurigai, dibawalah ke posnya mereka. Satpam kemudian diduga dilakukan penganiayaan di sana. Udah gitu penggambarannya,” sambungnya. 

IK akhirnya diketahui meninggal dunia pada Senin (25/10/2021). Korban meninggal dunia karena diduga mengalami pendarahan di bagian kepalanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI