Seorang Pria di China Tikam Kepala Desa dan 6 Anggota Keluarganya hingga Tewas

Rabu, 27 Oktober 2021 | 11:39 WIB
Seorang Pria di China Tikam Kepala Desa dan 6 Anggota Keluarganya hingga Tewas
Ilustrasi garis polisi. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria di Wuhan, China, nekad menikam tujuh orang, termasuk seorang kepala desa hingga tewas dan kemudian melarikan diri.

Menyadur NDTV Rabu (27/10/2021), menurut keterangan dari kepolisian Wuhan, pelaku diketahui bermarga Gao.

Pelaku menikam lima orang dewasa dan dua anak-anak. Salah satu korban tewas tersebut diketahui seorang kepala desa Partai Komunis.

Kepolisian kota Wuhan dalam sebuah pernyataan di mikroblog resmi Weibo mengungkapkan jika pembunuhan tersebut terjadi pada Minggu (25/10/2021).

Baca Juga: Jadi Korban Penganiayaan Kapolres Nunukan, Brigadir SL Minta Maaf

Pelaku juga melukai seorang pejalan kaki dan seorang sopir taksi saat mencoba mencuri mobil untuk melarikan diri.

Polisi menjelaskan jika pelaku melarikan diri dan melompat dari jembatan Sungai Yangtze pada Senin dini hari.

Pihak berwenang tidak mengatakan apakah pelaku diperkirakan dalam kondisi selamat setelah melompat dari jembatan tersebut.

Situs berita China.org melaporkan jika korban diketahui sebagai ketua partai kotapraja Xiaosi, istrinya, menantu perempuan dan dua cucunya.

Seorang anak yang terluka ditemukan di tempat kejadian dalam keadaan masih hidup dan dilarikan ke rumah sakit, kata media setempat.

Baca Juga: Jadi Korban Penembakan Polisi, Keluarga Tuntut Rp4 Miliar

Polisi mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus pembunuhan tersebut.

Pemerintah China tidak mengizinkan warga sipil membawa senjata tajam, namun banyak kejahatan menggunakan pisau yang dilaporkan dalam beberapa dekade terakhir.

Pada Februari 2019, seorang pria yang mencurigai istrinya berzina menikam delapan orang hingga tewas di sebuah desa di barat laut provinsi Gansu.

Kemudian pada tahun 2018, seorang pria membunuh sembilan murid di sebuah sekolah menengah provinsi Shaanxi, China utara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI