Suara.com - Penyidik Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memastikan sopir Transjakarta yang tewas dalam kecelakaan maut di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur tidak mengkonsumsi narkoba. Hal itu diketahui berdasar hasil pemeriksaan sampel darah.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan, sampel darah J selaku sopir TransJakarta yang tewas telah diperiksa pada Senin (25/10) kemarin atau sesaat setelah terjadinya kecelakaan.
"Kami sudah lakukan pengecekan sampel darah dari hasil visum sementara tidak ditemukan zat adiktif atau psikotropika," kata Argo di Kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021).
Kekinian, kata Argo, penyidik masih mendalami penyebab terjadinya kecelakaan. Termutakhir, telah dilakukan Traffic Accident Analysis/TAA dengan bantuan dari anggota Korlantas Polri.
"Kami sudah bekerjasama dengan tim TAA Korlantas Polri. Nanti di situ ada grafik video, secara visual dan pengukuran dari lokasi itu," ujar Argo.
Berdasar hasil TAA, diketahui TransJakarta yang dikemudikan J melaju dengan kecepatan sekitar 54,4 KM/jam. Selanjutnya, menabrak kendaraan yang berada di depannya hingga terseret sejauh 17 meter.
"Jadi bus yang ditabrak mengerem kurang lebih sekitar 17 meter setelah 17 meter baru berhenti," katanya.
Ralat Jumlah Korban
Ditlantas Polda Metro Jaya sebelumnya meralat jumlah korban kecelakaan maut TransJakarta di MT Haryono, Jakarta Timur. Termutakhir, total jumlah korban tercatat sebanyak 33 orang.
Baca Juga: Ayu Ting Ting Kembali Laporkan KD ke Polisi
Argo menyebut dari 33 korban, dua di antaranya meninggal dunia. Keduanya yakni sopir berinisial J dan penumpang laki-laki.