Suara.com - Baru-baru ini, beredar video di media sosial yang memperlihatkan Kapolres Nunukan, AKBP Syaiful Anwar, melakukan penganiayaan terhadap anggotanya.
Video berdurasi 43 detik tersebut viral dan tersebar luas di media sosial. Belakangan diketahui, video rekaman CCTV itu disebarluaskan oleh korban, Brigadir SL.
Setelah video tersebut viral dan mendapatkan respons dari berbagai pihak, Brigadir SL menyampaikan permohonan maafnya.
Dalam tayangan video yang diunggah oleh akun Instagram @jktnewss, Brigadir SL merasa bersalah karena telah mengunggah video pemukulan dan akhirnya viral di media sosial.
Baca Juga: Susah Ditelepon saat Sinyal Webinar Jelek, Motif Kapolres Nunukan Ngamuk Gebuki Anak Buah
"Selamat malam komandan, senior, dan rekan-rekan, terkhusus untuk Bapak Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar. Saya memohon maaf atas video yang beredar di media sosial. Karena pada saat meng-upload video tersebut tidak berpikir dengan jernih," katanya dalam video itu seprti dikutip oleh Suara.com, Selasa (26/10/2021).
Ia menyatakan penyesalannya karena video tersebut terlanjur dikonsumsi oleh publik.
Disisi lain, ia juga mengakui tidak menjalankan tugas dengan baik.
"Dengan kejadian beredarnya video tersebut, saya sangat menyesal. Dan saya membenarkan bahwa tidak melaksanakan perintah pimpinan," kata Sony.
Setelah kejadian ini viral, SL menyebut telah menemui Kapolres Nunukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara baik dan kekeluargaan.
Baca Juga: Kepala Polisi Tendang dan Pukul Anggota Jadi Tontonan Publik: Bagaimana Kekerasan Terjadi?
"Setelah kejadian tersebut, saya langsung menghadap Bapak Kapolres Nunukan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan," ucap Sony.
Sementara itu, ia memastikan, penyampaian permohonan maaf ini adalah itikad baik tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak manapun.
Akibat dari kejadian tersebut, Kapolres Nunukan, AKBP Syaiful Anwar, diperiksa terkait kasus penganiyaan terhadap anak buahnya. Selama masa pemeriksaan Syaiful Anwar dinonaktifkan terlebih dahulu dari jabatannya.