"Angkatan Bersenjata akan terus menyelesaikan transisi demokratis hingga penyerahan kepemimpinan negara kepada pemerintah sipil terpilih,” katanya.
Bagaimana reaksi dunia?
Jeffrey Feltman, utusan khusus AS untuk Tanduk Afrika (Horn of Africa) menyebut kudeta itu "sama sekali tidak dapat diterima.”
Feltman sebelumnya turut berupaya menyelesaikan perselisihan antara pemimpin sipil dan militer itu pada pekan lalu.
Pada Senin (25/10), AS mengumumkan akan menangguhkan bantuan ke Sudan sampai pemerintahan sipil dipulihkan.
Volker Perthes, perwakilan khusus PBB untuk Sudan, mengaku "sangat prihatin” dengan situasi tersebut.
"Laporan penahanan perdana menteri, pejabat pemerintah, dan politisi tidak dapat diterima,” katanya.
Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengutuk "kudeta militer yang sedang berlangsung di Sudan.”
Dewan Keamanan PBB dilaporkan telah menjadwalkan pertemuan darurat tertutup untuk membahas perkembangan terakhir di Sudan pada Selasa (26/10).
Baca Juga: Militer Kepung Kediaman Perdana Menteri Sudan
Pertemuan dilakukan setelah beberapa negara anggota, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Norwegia, meminta konsultasi.