Karyawati Basarnas Tewas Dibacok Komplotan Begal, Kenneth PDIP: Anies Terkesan Cuek

Selasa, 26 Oktober 2021 | 11:55 WIB
Karyawati Basarnas Tewas Dibacok Komplotan Begal, Kenneth PDIP: Anies Terkesan Cuek
Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDI-Perjuangan, Hardiyanto Kenneth. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDI-Perjuangan, Hardiyanto Kenneth menyayangkan kejadian pembacokan berujung maut terhadap karyawati Badan SAR Nasional (Basarnas) berinisial MN (22). Ia menganggap kejadian ini kurang mendapatkan perhatian dari Gubernur Anies Baswedan.

Menurut Kenneth, Anies seharusnya melalui jajarannya ikut bereaksi atas kejadian ini. Pasalnya, peristiwa tersebut berkaitan dengan kemampuan Anies menjamin keselamatan warga.

"Meninggalnya MN Karyawati Basarnas dalam kondisi tragis adalah pukulan. Sudah sewajarnya Pemprov DKI bisa melindungi hak hidup dan keselamatan warga dan masyarakat yang bekerja di Jakarta. Bahkan sepertinya Anies Baswedan dan Pemprov terkesan cuek dalam menyikapi peristiwa ini,” ujar Kenneth di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Kenneth meminta Anies tidak perlu merasa sungkan atau malu untuk menyampaikan permohonan maaf, atas kekhilafan atas kelalaian yang dibuat. Sudah menjadi kewajibannya untuk membenahi kekurangan dan menutup celah peristiwa tersebut bisa kembali terulang.    

Baca Juga: Jenguk Korban Tabrakan Bus Transjakarta, Anies: Tenang Semua Biaya Ditanggung

”Jika belum bersedia menyampaikan permohonan maaf, biar saya saja yang mewakili Gubernur Anies Baswedan dan Pemprov DKI untuk menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga MN, termasuk kepada Keluarga besar Basarnas,” kata Kenneth.

Menurutnya, keamanan di wilayah DKI Jakarta, bukan hanya bagian tugas Kepolisian, tapi juga bagian dari tanggung jawab Pemprov DKI dan Gubernur Anies Baswedan sebagai Ketua Muspida. Karena itu ia meminta Anies dan jajarannya lebih peka terhadap masalah ini.

"Tingkat kerawanan, munculnya celah dan tindak kriminalitas harus terus ditekan. Caranya ya dengan kerja. Kerja yang tidak sekadar mengumbar narasi. Kerja cerdas kerja tuntas itu harus diwujudkan bukan teori tanpa tindakan,” tutur Kenneth.

Berkaitan dengan kejadian itu, Kenneth mengaku turut berduka cita khususnya kepada keluarga Basarnas. Hal ini harus menjadi perhatian karena Basarnas adalah elemen paling utama dalam membantu penanaganan bencana di ibu kota.

”Apalagi korbannya Pegawai Basarnas, yang mayoritas selalu sigap, on time dan tak kenal waktu dalam bekerja dalam Penanganan Bencana yang bersifat Lokal atau Nasional. Kita harus berupaya agar peristiwa ini tidak terulang kembali,” pungkasnya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Anies Baswedan Diberi Gelar Pahlawan Internasional, Benarkah?

Diketahui, karyawati Basarnas berinisial MN tewas setelah menerima sabetan senjata tajam diduga dari komplotan begal. Peristiwa itu terjadi saat korban sedang menunggu driver ojek online, di dekat kantornya pada  Jumat (22/10/2021) dini hari. 

Terkait kasus ini, polisi masih melakukan penyelidikan, sementara pelaku yang diduga membunuh MN itu masih berkeliaran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI