Mulai Banyak Figur Dideklarasikan Maju Pilpres, Fahri Hamzah: Terlalu Banyak Misteriusnya

Selasa, 26 Oktober 2021 | 10:53 WIB
Mulai Banyak Figur Dideklarasikan Maju Pilpres, Fahri Hamzah: Terlalu Banyak Misteriusnya
Fahri Hamzah saat deklarasi dukungan Partai Gelora untuk pasangan Bobby Nasution-Aulia Rahman. (YouTube/Fahri Hamzah Official)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora, Fahri Hamzah, menyebut menjelang Pemilihan Presiden 2024 (Pilpres) terlalu banyak kejadian misterius. Salah satunya banyak figur yang muncul dideklarasikan maju, namun pada akhirnya yang dihadapkan pada masyarakat hanya dua pilihan.

Pernyataan Fahri tersebut menjawab pertanyaan terkait dengan mulainya sejumlah figur dideklarasikan maju sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024.

"Kalau sekarang tuh terlalu banyak misteriusnya tiba-tiba muncul calon pemimpin, tiba-tiba tinggal dua tiba-tiba kita harus milih itu kan misterius ya," kata Fahri kepada wartawan, seperti dikutip Suara.com, Selasa (26/10/2021).

Fahri mengatakan, sistem Pilpres tersebut harus diubah mengikuti aturan dalam konstitusi. Konstitusi yang dimaksud Fahri yakni memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi putra putri terbaik bangsa untuk maju dalam pemilihan.

Baca Juga: Ramalan Joko Joyoboyo Pilpres 2024 Ala Arief Poyuono, 3 Sosok yang Namanya Mendekati

"Nah itu kita (Gelora) nggak mau ujug-ujugkan. Padahal kita pengennya tarungnya itu kalau bisa diperluas. Saya ingin ada orang Aceh jadi capres, orang Papua jadi capres ya kan. Ada orang dari Indonesia Tengah menjadi capres, ada orang dari Utara jadi capres, jadi nggak bisa gitu loh. Karena kita sudah mempersempit ladang pertarungan nggak sehat bagi republik," tuturnya.

Menurutnya, jika hanya 2 pasangan calon yang dimunculkan dalam Pilpres hanya akan berujung pembelahan di masyarakat. Ia menilai, konsolidasi yang ada menjadi kacau ditandai dengan cara memilih pemimpin.

"Terlalu banyak insidentil terlalu banyak misteri gitu loh. Ini yang harus ditata dengan baik itu lebih produktif untuk dibahas," tuturnya.

Lebih lanjut, Fahri berharap agar ambang batas pencalonan Presiden atau Presidential Threshold (PT) senilai 20 persen bisa diturunkan. Menurutnya langkah tersebut sudah sesuai dengan konstitusi.

"Iya harusnya begitu (diturunkan PT). Itu maunya konstitusi begitu," tandasnya.

Baca Juga: Yaqut Soal Kemenag Hadiah untuk NU, Fahri Hamzah: Mungkin Ingin Hibur Kiai, Tapi..

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI