Menjawab Pertanyaan Kenapa Tontonan Wayang Golek Kurang Diminati di Bekasi

Siswanto Suara.Com
Selasa, 26 Oktober 2021 | 08:37 WIB
Menjawab Pertanyaan Kenapa Tontonan Wayang Golek Kurang Diminati di Bekasi
Wayang golek [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kenapa pertunjukan wayang golek di Bekasi sekarang kurang diminati masyarakat. Ini jadi topik obrolan Senin (25/10/2021), malam, anggota Komunitas Historika Bekasi.

Topik ini menarik sekali, sekaligus untuk tetap melestarikan seni budaya Sunda. Menarik buat yang tua maupun yang muda. Tentunya juga para pengambil kebijakan, barangkali bisa menjadi masukan.

Jawaban atas pertanyaan besar di atas terbagi menjadi empat aspek yang mengemuka dalam diskusi.

Pertama, biaya untuk menanggap wayang golek mahal.

Menurut pengalaman anggota Komunitas Historika Bekasi Agus Arif, menanggap wayang golek biayanya sekitar Rp15 juta. Itu pun yang paling murah.

Proses pembuatan wayang golek Surakarta oleh Abah Jani di stand Purwakarta, Pameran Produk Ungguan Jawa Barat, Anjungan Jawa Barat, Taman Mini Indonesia Indah,Jakarta timur, Minggu (29/12). [Suara.com/Alfian Winanto]
Proses pembuatan wayang golek Surakarta oleh Abah Jani di stand Purwakarta, Pameran Produk Ungguan Jawa Barat, Anjungan Jawa Barat, Taman Mini Indonesia Indah,Jakarta timur, Minggu (29/12). [Suara.com/Alfian Winanto]

Itu juga hanya hajatan atau keriaan keluarga berekonomi menengah ke atas yang sanggup mendatangkan kelompok seni wayang golek.

Sedangkan biaya tontonan wayang golek "kelas atas" biasanya di atas Rp70 juta.

"Di Pebayuran (salah satu kecamatan di Kabupaten Bekasi), kalau hajatan nanggap golek udah nyohor," kata Agus Arif.

Kedua, kelompok seni wayang golek kurang inovatif, baik cerita maupun kostum saat ditampilkan.

Baca Juga: Terdampak Pandemi, Seniman Wayang Golek Alih Profesi Jadi Pedagang Ayam

Menurut tanggapan seorang anggota Komunitas Historika Bekasi Bang Pitung, dalang seharusnya "ada peremajaan karakter. Sekarang kan orang seneng yang lucu-lucu, metode stand up comedy bisa diadopsi. Saya yakin kalau ada anak muda yang berani menampilkan warna seperti itu bisa bersaing dengan media hiburan lainnya."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI