Suara.com - Seorang pria di kota Al Ramtha, Yordania, tega mencelupkan wajah istrinya ke dalam wajan berisi minyak mendidih setelah terlibat perselisihan ketika hendak menggoreng kentang.
Menyadur Gulf News Senin (25/10/2021), insiden tersebut terungkap ketika korban, yang hanya diketahui berusia 28 tahun, mengungkapkan ke media lokal.
"Suami saya menarik rambut saya di depan ketiga anak saya dan mencelupkan wajah saya ke dalam minyak mendidih, dan setelah saya mencoba melarikan diri, dia menyiramkannya ke tubuh saya," ungkap korban.
Korban menambahkan, dia masih tidak tahu mengapa suaminya tega melakukan tindak kekerasan tersebut di depan anak-anaknya.
Baca Juga: Viola Maria Klarifikasi Isu Tinggal di Indonesia Gegara Daniel Mananta
"Malam sebelum kejadian, saya dan suami saya keluar mengunjungi keluarga saya dan menjalin hubungan yang baik. Tidak ada yang salah terjadi di antara kami," jelas korban.
Korban mengungkapkan insiden penyiraman tersebut terjadi pada pagi hari ketika keduanya bangun dan hendak menyiapkan sarapan.
"Saya bangun di pagi hari pukul 7.30 dan menemukannya sedang mengupas kentang. Saya bertanya apakah dia lapar sehingga saya bisa menyiapkan sarapan untuknya," jelasnya.
Korban kemudian bertanya-tanya ketika suaminya tiba-tiba menyiapkan wajan besar berisi minyak panas dan ia belum selesai mengupas kentang.
Korban menambahkan bahwa ketika dia hendak mengganti penggorengan menggunakan panci yang lebih kecil, tiba-tiba suaminya marah.
Baca Juga: 4 Kesalahan yang Biasa Dilakukan Istri dalam Hubungan Rumah Tangga, Cepat Introspeksi!
Ia mengungkapkan jika suaminya langsung menarik rambutnya dan mencelupkan wajahnya ke dalam minyak mendidih di depan anak-anaknya.
Korban sempat melarikan diri, tetapi suaminya mengikutinya sambil memegang minyak mendidih dan menyiramkan ke tubuhnya.
"Sampai sekarang, saya tidak tahu mengapa dia membakar saya, meskipun kami telah menikah selama hampir 15 tahun sekarang," jelas korban.
Menyusul insiden tersebut, sang suami telah ditangkap sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.