"Saya tidak punya kata-kata untuk mengungkapkan kesedihan, ketidakberdayaan, dan kemarahan yang menguasai saya," katanya.
"Alex Quinonez adalah sinonim dari kerendahan hati dan contoh nyata dari ketahanan. Kehilangannya meninggalkan rasa sakit di dada kami," sambungnya.
Atlet berusia 32 tahun tersebut mencapai finis di urutan ketujuh saat ia berkompetisi di bidang yang sama bersama Usain Bolt.
Quinonez juga sempat meraih medali perunggu di ajang yang sama pada Kejuaraan Dunia 2019 yang digelar di Doha.
Quinonez adalah atlet internasional kedua yang tewas bulan ini, setelah pelari jarak jauh Kenya Agnes Tirop tewas ditikam di rumahnya.
Awal bulan ini, presiden Ekuador mengumumkan keadaan darurat 60 hari untuk mengatasi perdagangan narkoba dan kejahatan. Dia mengatakan militer dan polisi akan berpatroli dan menjaga keamanan di jalan-jalan.