10 Hari Pasca PON XX Papua, Airlangga: Tak Terlihat Lonjakan Kasus Covid-19

Senin, 25 Oktober 2021 | 21:02 WIB
10 Hari Pasca PON XX Papua, Airlangga: Tak Terlihat Lonjakan Kasus Covid-19
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut tidak ada lonjakan kasus Covid-19 dalam 10 hari pasca penyelenggaran Pekan Olahraga Nasional atau PON XX di Papua. Kegiatan akbar itu bakal menjadi referensi bagi pemerintah dalam menyelenggarakan acara-acara olahraga lainnya.

Airlangga menjelaskan kalau pemerintah tetap akan melakukan evaluasi hingga 14 hari pasca penyelenggaraan PON XX di Papua.

"Tentu sebagai bahan referensi, kegiatan PON kemarin sudah masuk penutupan +10 hari tidak terlihat lonjakan, baik itu di tempat penyelenggaraan PON maupun di daerah-daerah," kata Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (25/10/2021).

"Tentu kami akan mengevaluasi lagi di hari +14 yang beberapa hari lagi sudah tentu ini bisa menjadi referensi kegiatan-kegiatan," sambungnya.

Baca Juga: Masih Rendah, Jokowi Minta Papua, Aceh, Sumbar dan Sulbar Tingkatkan Capaian Vaksinasi

Kegiatan-kegiatan yang dimaksud Airlangga ialah penyelenggaraan World Superbike di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Nusa Tenggara Barat. Ajang balap internasional itu bakal digelar mulai 19 hingga 21 November 2021.

Kalau dilihat berdasarkan penilaian yang dilakukan pemerintah, rata-rata daerah yang berada di Nusa Tenggara Barat itu menerapkan PPKM level rendah. Seperti misalnya di 4 kabupaten/kota di Lombok yakni Mataram, Lombok Utara, Lombok Timur, dan Lombok Barat berada di level 1. Sementara Lombok Tengah berada di level 2.

Ia memberikan catatan bagi Lombok Tengah yang mesti melakukan peningkatan dari segi respon dan juga vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang dikatakannya masih rendah.

"Terkait dengan dosis 2 sekitar 21 persen. Ini yang perlu ditingkatkan," tuturnya.

Baca Juga: Ingatkan Jajarannya, Jokowi Tak Ingin Muncul Lonjakan Kasus Covid-19 saat Libur Nataru

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI