Suara.com - Posisi Juru Bicara Presiden (Jubir Presiden) kekinian kosong selepas Fadjroel Rachman dilantik menjadi menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP). Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora Fahri Hamzah saat ditanya mengaku tak tertarik jadi jubir dan masih memilih pensiun hingga Pemilu 2024 datang.
"Saya mau pensiun sampai 2024," kata Fahri ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/10/2025).
Jawaban Fahri tersebut didapat usai awak media bertanya soal apakah Fahri tertarik atau tidak isi kekosongan kursi jubir Presiden. Fahri hanya menegaskan, baru akan berpolitik pada Pemilu 2024 bersama Partai Gelora.
"Nanti 2024 kita tarung lagi," tuturnya.
Baca Juga: Fadjroel Rachman Dilantik Jadi Dubes, Fahri Hamzah Minta Seskab Rangkap Jubir Presiden
Terkait dengan sosok jubir Presiden, Fahri berharap agar jangan lagi ditaruh figur-figur ecek-ecek. Ia meminta agar figur yang menjadi jubir Presiden mampu benar-benar bisa menyosialisasikan ide pemerintah.
"Jangan taruh figur yang ecek-ecek juga harus betul-betul solid, supaya Presiden terbantu di dalam menyosialisasikan ide-ide pemerintah," ungkapnya.
Selain itu, ia meminta agar Sekretaris Kabinet (Seskab) merangkap menjadi jubir Presiden. Pasalnya, posisi Seskab dianggap lebih punya akses terhadap kabinet dalam pemerintahan.
"Jubir itu harus ada dalam rapat kabinet. Makanya di Amerika Serikat kan jubir itu kan setingkat menteri, Press Secretary namanya ya kan. Harusnya begitu," tandasnya.
Fadjroel Dilantik Jadi Dubes
Baca Juga: Resmi! Jokowi Lantik Fadjroel Rachman hingga Rosan Roeslani jadi Dubes LBBP RI
Presiden Jokowi sebelumnya melantik 17 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/10/2021). Dari 17 orang yang dilantik Jokowi adalah Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman.
Pelantikan tersebut dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 127 P Tahun 2021 Tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia.
Sebelum melantik 17 Duta Besar LBBP, Jokowi menanyakan kesediaan para Dubes yang akan dilantik.
"Terlebih dahulu saya akan bertanya kepada saudara-saudara bersediakah saudara -saudara untuk diambil sumpah janji menurut agama masing-masing," tanya Jokowi.
"Bersedia," jawab para Dubes LBBP.
Jokowi kemudian melantik 17 Duta Besar LBBP dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Saya bersumpah, bahwa saya untuk diangkat menjadi duta besar luar biasa dan berkuasa penuh akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia 1945 serta akan menjalankan seluruh peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bhakti saya kepada bangsa dan negara," ujar Jokowi saat melantik.
"Bahwa saya, dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh tasa tanggung jawab," ucap para Dubes mengikuti sumpah yang dibacakan Presiden Jokowi," sambungnya.
Dalam pelantikan tersebut hadir pula Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.