Suara.com - Siapa Mahjabin Hakimi? Nama ini sempat masuk dalam Google Trend baru-baru ini. Publik yang penasaran pun mencari-cari tentang profil Mahjabin Hakimi
Mahjabin Hakimi adalah salah satu pemain tim nasional putri terbaik di Klub Bola Voli Kota Kabul. Kabar kematian Mahjabin Hakimi pun menghebohkan publik Internasional.
Kabarnya, Mahjabin Hakimi dipenggal oleh pasukan Taliban sebagaimana disampaikan oleh pelatih bola voli kepada media Persia Independent. Dua anggota tim bola voli lainnya berhasil melarikan diri dari negara itu.
Kematian Mahjabin Hakimi yang Menghebohkan
Baca Juga: Taliban Penggal Kepala Atlet Wanita, Guntur Romli: Buat Pak JK Ada Komen?
Dilansir dari NYpost, Sabtu (23/10/2021), Mahjabin Hakimi, seorang pemain bola voli Afghanistan yang masuk dalam tim nasional putri dipenggal oleh Taliban dengan foto-foto mengerikan yang menampilkan kepalanya terpenggal dan diposting di media sosial.
Suraya Afzali (nama samaran pelatih voli), menceritakan sang atlet voli dibunuh pada awal bulan Oktober ini. Namun kematiannya ditutup-tutupi karena keluarganya telah diancam untuk tidak berbicara kepada publik.
Foto leher Mahjabin Hakimi yang terpenggal dipublikasikan di media sosial Afghanistan, menurut surat kabar Persia Independent. Tidak ada keterangan lebih lanjut yang menyebutkan berapa usia Hakimi.
Laporan yang bertentangan, menyebutkan bahwa kematian Hakimi terjadi pada tanggal 13 Agustus - hari-hari terakhir pemberontakan Taliban sebelum berhasil merebut Kabul.
Namun the Payk Investigative Journalism Center menyatakan bahwa sumbernya telah mengkonfirmasi bahwa Hakimi “dipenggal kepalanya oleh Taliban di Kabul”. Sedangkan kelompok pemerintahan belum berkomentar apapun.
Baca Juga: Film Nussa Hadir untuk Hibur Anak-Anak dengan Berbagai Nilai Edukasi
Para Atlet Wanita di Afghanistan Was-was
Afzali mengungkapkan kepada Persia Independent bahwa ia menyoroti tentang risiko yang dihadapi para pemain olahraga wanita, sehubungan dengan hanya dua orang dari tim voli putri nasional yang berhasil melarikan diri dari Afghanistan.
“Semua pemain tim bola voli dan atlet wanita lainnya berada dalam situasi yang buruk dan putus asa serta ketakutan. Semua orang terpaksa melarikan diri dan tinggal ditempat yang tidak diketahui,” ujar Afzali.
Zahra Fayazi, salah satu pemain voli yang berhasil melarikan diri, mengatakan kepada surat kabar BBC, pada bulan lalu setidaknya ada satu pemain tewas terbunuh.
“Kami tidak ingin ini terulang untuk pemain kami yang lain,” ungkap Fayaz kepada seorang broadcaster dari rumah barunya di Inggris.
Lanjut Fayazi, “Banyak pemain kami yang berasal dari provinsi diancam berkali-kali oleh kerabat mereka yang merupakan pengikut Taliban.
“Taliban meminta keluarga pemain kami untuk tidak mengizinkan anak perempuan mereka berolahraga. Jika tidak, mereka akan menghadapi kekerasan yang tidak terduga,” jelas Fayazi.
“Mereka bahkan membakar peralatan olahraga mereka untuk menyelamatkan diri dari keluarga mereka. Mereka tidak ingin mereka menyimpan sesuatu yang berhubungan dengan olahraga. Mereka takut,”
Sama halnya yang diungkapkan rekan satu tim lainnya, Sophia (nama samaran), kepada BBC bahwa semua orang terkejut saat mendengar kabar kematian salah satu anggota tim mereka.
“Saya yakin itu Taliban.” ungkap Sophia, nama yang disamarkan untuk melindungi anggota keluarganya yang masih berada di Afghanistan. “Kemungkinan kita akan kehilangan teman-teman yang lain,” pungkasnya.
Itulah penjelasan tentang siapa Mahjabin Hakimi, wanita pemain tim nasional bola voli Afghanistan yang dibunuh Taliban.
Kontributor : Yulia Kartika Dewi