Pelecehan Seksual Oleh Kru Bus Antar Kota, Pelaku Langsung Dipecat

Minggu, 24 Oktober 2021 | 10:18 WIB
Pelecehan Seksual Oleh Kru Bus Antar Kota, Pelaku Langsung Dipecat
Ilustrasi pelecehan seksual (Suara.com/Ema Rohimah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus pelecehan seksual yang terjadi dalam bus antar kota baru-baru ini menggegerkan media sosial. Seorang perempuan menjadi korban pelecehan seksual salah satu kru bus.

Kisah ini diungkapkan oleh sahabat korban dalam akun Twitter @wint3rdusk. Pemilik akun tersebut sudah mengizinkan Suara.com untuk memuat kasus pelecehan yang viral di Twitter.

"Hai semua, jadi pagi ini aku dikagetkan sama kabar dari temenku. Jujur lemes banget dengernya," tulis akun ini seperti dikutip Suara.com, Minggu (24/10/2021).

"Semarah itu, akhirnya aku mutusi buat up ke Twitter atas izin temenku (korban), dengan harapan pelaku dapat sanksi sosial. Jadi ceritanya temenku dapat perlakuan sangat gak mengenakan dari supir bus antar kota."

Baca Juga: Dituduh Lecehkan Bacaan Salat, Nikita Mirzani Bakal Laporkan Orang Yang Provokasi

Kronologi kejadian berawal dari korban yang naik bus pada Kamis (21/10/2021) pukul 12.00 WIB. Kala itu, korban sedang mabuk darat sehingga memutuskan minum obat, yang membuat ketiduran.

Viral Pelecehan Seksual Oleh Kru Bus Antar Kota. (Twitter)
Viral Pelecehan Seksual Oleh Kru Bus Antar Kota. (Twitter)

"Jadi sekitar jam 12 Kamis kemarin, temenku naik bus antar kota dari kota A menuju kota B yang jarak tempuhnya jauh sekitar 11 jam. Di bus itu ada 3 crew bus. Korban ini mabuk darat jadi dia minum antimo. sekitar pukul 9 malam dia ketiduran karena minum obat itu."

Saat ketiduran, korban merasakan ada orang yang menyentuh nagian dadanya. Namun, korban tidak melihat satu orang pun saat membuka mata. Korban pun berpikir mungkin itu hanya mimpi.

"Baru tidur sekitar 30 menit, korban ngerasa ada yang megang-megang dadanya. Korban maksa buat buka mata tapi gak lihat satu orang pun di sekitar korban. Akhirnya, korban positive thinking kalau mungkin itu cuma mimpi."

Selang berapa lama, korban mulai merasakan aksi pelaku pelecehan seksual. Pelaku memegang organ intim dan tiba-tiba memaksa mencium bibir korban. Hal ini langsung membuat korban ketakutan.

Baca Juga: Viral 2 Pelaku Jambret Tertangkap, Jadi Bulan-bulanan Warga

"Makin jelas dan makin kerasa, korban kebangun karena pelaku berusaha memegang kemaluan korban dan pelaku memaksa mencium bibir korban. Korban menolak dengan mengancam akan teriak. Pelaku pindah kursi. Di sini korban merasa sangat takut untuk bertindak."

"Akhirnya korban memutuskan untuk membuat kopi agar tidak tertidur lagi. Setelah membuat kopi, pelaku menghampiri korban dan menyodorkan arak ke korban dan meminta korban meminum arak tersebut. Ternyata, pelaku bekerja sambil mengkonsumsi minuman keras."

Viral Pelecehan Seksual Oleh Kru Bus Antar Kota. (Twitter)
Viral Pelecehan Seksual Oleh Kru Bus Antar Kota. (Twitter)

Tak sampai di situ, pelaku juga mendesak korban untuk berhubungan seksual dengannya. Pelaku berjanji akan membelikan rokok jika korban mau diajak berhubungan seksual. Aksi pelaku itu telah membuat korban begitu syok.

"Pelaku sempat mengajak korban untuk berbuat hubungan seksual dengan diiming-imingi akan dibelikan rokok. Korban kembali mengancam dan pelaku akhirnya menjauh. Korban sangan syok dan takut sehingga tidak bisa berbuat banyak."

Setelah sampai kota tujuan, korban langsung melaporkan pelaku ke pihak manajemen bus. Pelaku langsung dipecat oleh manajemen bus, yang berjanji akan membantu korban mengusut tuntas kasus ini.

"Pas turun dari bus, korban melihat ada CCTV di depan kursinya, sehingga memutuskan untuk melaporkan pelaku ke management bus. Management bus akhirnya memecat pelaku dan siap membantu korban melanjutkan masalah ini."

Pelaku Ungkap Kronologi dan Minta Maaf

Akun ini juga membagikan perkembangan terbaru kasus ini, di mana korban memutuskan tidak mengambil jalur hukum. Kasus pelecehan itu akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan yang dilengkapi dengan video permohonan maaf dari pelaku.

"Halo semua, aku mau ngucapin terima kasih buat semua yang sudah support korban. Setelah melewati dua kali mediasi, akhirnya semua pihak setuju untuk menghapus postingan tersebut dengan perjanjian seperti yang saya lampirkan."

Pelaku Pelecehan Seksual Oleh Kru Bus Antar Kota. (Twitter)
Pelaku Pelecehan Seksual Oleh Kru Bus Antar Kota. (Twitter)

Dalam video tersebut, pelaku membenarkan kesaksian korban mengenai aksi bejatnya. Ia mengungkap kronologi dirinya yang melakukan pelecehan seksual kepada korban saat tertidur.

"Pertama saya sampaikan korban dalam keadaan tidur. Yang kedua saya dari belakang, saya meraba dari atas langsung ke bawah. Yang ketiga, saya dari depan nyamperin mbaknya. Saya masukin tangan saya ke bajunya itu, terus saya cium lehernya itu sampai merah," beber pelaku.

"Terus mbaknya bilang, 'Jangan pak, jangan'. Terus saya tawarin rokok gak mau. Terus saya pegang pinggul mbaknya dari bawah sampai atas. Saat sampai di terminal dan ditanya, saya mengelak," lanjutnya.

Pelaku lantas meminta maaf setelah aksi bejatnya terungkap. Ia meminta maaf kepada korban karena telah melakukan pelecehan dan kepada pihak perusahaan yang ikut dirugikan.

"Sekali lagi saya mohon maaf kepada mbaknya setelah saya lecehkan. Dan yang kedua saya meminta maaf kepada bos besar dan perusahaan saya," pungkas pelaku.

Korban Putuskan Kasus Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Korban sendiri mengungkap alasan menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. Ia mengakui takut keluarga menjadi kepikiran dan memintanya untuk keluar perguruan tinggi tempatnya menimba ilmu.

"Alasan saya untuk menyelesaikan secara kekeluargaan juga karena gak mau keluarga saya tahu dan gak mau bikin keluarga khawatir. Posisi saya di sini masih sebagai mahasiswa, saya takut nanti jika orang tua saya tahu, mereka menyuruh saya untuk berhenti kuliah karena khawatir terjadi hal sama," tulis korban.

Selain itu, korban juga memikirkan keluarga pelaku. Ia tidak mau anak pelaku tidak memiliki sosok ayah karena dipenjara atas perbuatannya. Terlebih, korban mengatakan anak pelaku masih membutuhkan sosok untuk mencari nafkah.

"Dan saya pribadi memikirkan banyak hal, termasuk keluarga pelaku. Saya gak mau kalau nantinya anak pelaku tidak punya sosok ayah selama masa pertumbuhan dia. Dan anak pelaku masih bisa dibilang membutuhkan sosok ayah untuk mencari nafkah dan untuk membiayai pendidikan anaknya," ungkap korban.

"Saya memohon maaf sebesar-besarnya untuk semua pihak yang merasa kurang puas dengan keputusan saya. Karena saya juga gak mau masalah ini terus menerus dibahas, yang buat saya harus terus inget masalah ini. Saya hanya ingin fokus menyembuhkan trauma yang saat ini saya alami," tutup korban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI