Suara.com - Dua kelompok pengungsi Rohingya bentrok pada Jumat (22/10/2021) di sebuah kamp di Bangladesh selatan. Polisi menyebut bentrokan tersebut mengakibatkan sedikitnya enam pengungsi tewas dan 10 lainnya terluka.
Associated Press melaporkan, menurut keterangan dari Shihab Kaiser Khan, seorang komandan Batalyon Polisi Bersenjata yang mengawasi keamanan kamp, kekerasan pecah di distrik Cox's Bazar ketika satu pihak melepaskan tembakan.
Tembakan tersebut menewaskan empat orang di tempat kejadian. Khan juga menerangkan dua pengungsi lainnya meninggal di rumah sakit saat mereka dirawat karena luka-luka.
Tidak segera jelas mengapa kekerasan itu pecah, tetapi media lokal mengatakan kedua belah pihak berselisih untuk membangun supremasi di kamp tersebut atas bisnis obat-obatan terlarang.
Baca Juga: Bentrok Mencekam Antara Perguruan Silat Dengan Warga Daerah Lain, 3 Pemuda Luka Parah
Pejabat Bangladesh sebelumnya mengatakan bahwa beberapa kelompok Rohingya terlibat dalam kejahatan serius seperti penculikan dan pencarian uang tebusan.
Beberapa pengungsi Rohingya bahkan juga menggunakan kamp untuk menyelundupkan narkoba dari Myanmar, tempat mereka tinggal sebelum tiba di Bangladesh.
Khan mengatakan seorang pria Rohingya dengan senjata telah ditahan, tetapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Khan mengatakan polisi sedang mencari tersangka lainnya di kamp.
Lebih dari 700.000 Rohingya telah melarikan diri ke kamp-kamp pengungsi di Bangladesh sejak Agustus 2017 ketika militer di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha memulai tindakan keras terhadap kelompok etnis Muslim setelah serangan oleh pemberontak.
Sementara Bangladesh dan Myanmar telah berusaha untuk mengatur repatriasi, Rohingya terlalu takut untuk kembali ke rumah.
Baca Juga: Bentrok Ormas Dengan Debt Collector di Jalan Imam Bonjol, 13 Orang Diamankan
Secara keseluruhan, Bangladesh telah menampung lebih dari 1,1 juta pengungsi Rohingya dari Myanmar setelah gelombang penganiayaan sebelumnya. (Jacinta Aura Maharani)