Menlu Pakistan Temui Taliban di Afghanistan, Masalah Ini yang Mereka Bahas

Jum'at, 22 Oktober 2021 | 10:09 WIB
Menlu Pakistan Temui Taliban di Afghanistan, Masalah Ini yang Mereka Bahas
Menlu Pakistan Temui Taliban di Afghanistan, Ini yang Mereka Bahas. Ilustrasi Taliban usai menguasai kembali Afganistan. [DW Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi telah mengunjungi Afghanistan untuk pertama kalinya sejak Taliban berkuasa pada Agustus 2021, di tengah berlanjutnya ketegangan tentang hubungan transportasi antara negara-negara tetangga.

Mengutip Aljazeera, Jumat (22/10/2021), Qureshi melakukan perjalanan ke Kabul pada Kamis (21/10/2021) untuk membahas situasi di perbatasan Chaman, salah satu titik transit perdagangan utama antara Afghanistan dan Pakistan.

Penyeberangan Chaman telah ditutup selama lebih dari dua minggu, sehingga menyebabkan masalah berat bagi pengemudi truk dan eksportir.

Berbicara di luar istana kepresidenan Afghanistan setelah pertemuan itu, Qureshi mengatakan kedua pihak mengadakan pembicaraan rinci tentang pergerakan dan perdagangan lintas batas.

Selain itu dalam pembicaraan tersebut, delegasi Taliban akan mengunjungi Islamabad dalam beberapa hari mendatang untuk menyelesaikan masalah.

Qureshi mengatakan, “ada pembicaraan rinci dengan kepemimpinan Taliban Afghanistan yang dihadiri oleh perdana menteri dan hampir semua menteri kabinet.”

Qureshi didampingi oleh Faiz Hammed, kepala Inter-Services Intelligence (ISI) Pakistan, melakukan kunjungan keduanya ke ibu kota Afghanistan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan.

Penjabat Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi, yang berdiri di samping Qureshi, mengatakan banyak kemajuan telah dibuat dalam memecahkan masalah yang luar biasa.

“Kami sangat berharap semua masalah perdagangan kami akan segera diselesaikan, perbatasan akan dibuka kembali,” ujar Muttaqi.

Baca Juga: Taliban Memohon Pengakuan di Pertemuan Moskow

Negara-negara tetangga tidak mampu dalam beberapa pekan terakhir untuk menyelesaikan masalah terkait hubungan udara dan kontrol barang yang melintasi perbatasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI