Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah merampungkan berkas penyidikan tersangka Sekretaris Daerah Kota Tanjungbalai nonaktif Yusmada dalam kasus korupsi lelang jabatan di Pemkot Tanjungbalai tahun 2019. Yusmada pun akan segera diadili.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menyebut penyidik antirasuah sekaligus menyerahkan tersangka Yusmada beserta barang bukti kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU).
"Tim jaksa telah menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti (Tahap II) atas nama tersangka YM (Yusmada) dari tim penyidik karena berkas perkaranya telah dinyatakan lengkap," kata Ali dikonfirmasi, Jumat (22/10/2021).
Penahanan terhadap tersangka Yusmada pun ditambah selama 20 hari, sejak 21 Oktober sampai 9 November 2021. Ia akan kembali mendekam di rumah tahanan KPK di Gedung Merah Putih KPK.
Selama dilakukan penahanan, jaksa KPK menyiapkan surat dakwaan tersangka Yusmada selama 14 hari. Nantinya, berkas tersebut akan dilimpahkan kepada Pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) Medan.
"Persidangan nantinya diagendakan di Pengadilan Tipikor pada PN Medan," kata Ali.
Selain Yusmada, KPK juga kembali menetapkan Wali Kota Tanjungbalai M. Syahrial sebagai tersangka dalam kasus ini. Sebelumnya, Syahrial sudah dijerat lembaga antirasuah dalam kasus suap penyidik KPK dari unsur Polri AKP Stapanus Robin Pattuju.
Dalam perkara ini, Yusmada dalam mengikuti seleksi jabatan masih menjabat sebagai Kadis PUPR Kota Tanjung Balai.
Saat mengikuti beberapa tahapan seleksi, Yusmada disebut bertemu dengan orang kepercayaan Wali Kota Syahrial, Sajali Lubis.
Baca Juga: Perkara Suap Azis Syamsuddin, KPK Periksa Mantan Wali Kota Tanjungbalai di Rutan Medan
Yusmada pun meminta bantuan kepada Sajali agar menyerahkan uang Rp 200 juta untuk diserahkan kepada Syahrial. Uang itu sebagai 'pelicin' agar dirinya dapat menjabat sebagai Sekda Tanjung Balai.