Suara.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto akhirnya angkat bicara menanggapi dugaan kebocoran database milik KPAI dan telah diperjualbelikan di RaidForums. Menurutnya, KPAI sudah mengetahui adanya kejadian tersebut dan sudah mengambil langkah-langkah tertentu.
Dia mengatakan, menindaklanjuti peristiwa tersebut pada tanggal 18 Oktober 2021, KPAI telah menyampaikan laporan kepada Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri.
Selain itu pada tanggal 19 Oktober 2021, KPAI telah menyampaikan surat kepada Badan Siber dan Sandi Negara.
"Selanjutnya pada tanggal 21 Oktober 2021 KPAI juga telah berkirim surat kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) untuk tindak lanjut hal dimaksud," kata Susanto lewat keterangannya yang diterima Suara.com, Kamis (21/10/2021).
Menurutnya, Menkominfo juga sudah menindaklanjuti dugaan kebocoran database tersebut. Sementara, itu pihak Ditsiber Mabes Polri dan BSSN bersama KPAI juga sudah mengambil langkah-langkah menyelesaikan kasus tersebut.
"Langkah - langkah selanjutnya dan KPAI telah melakukan mitigasi untuk menjaga keamanan data," tuturnya.
Ia mengklaim, dengan adanya peristiwa tersebut tidak mengganggu layanan pengaduan KPAI. "Tidak menggangu layanan pengaduan KPAI. Layanan tetap berjalan dan aman," katanya.
Sebelumnya, dugaan kebocoran data pribadi masyarakat Indonesia lagi-lagi terjadi di lembaga pemerintahan. Kali ini, basis data atau database milik KPAI diduga telah diperjualbelikan di RaidForums.
Baca Juga: Data-data yang Bocor dari KPAI Diduga Valid
Database milik KPAI disebut diperdagangkan oleh sebuah akun bernama C77 di RaidForums. Username itu mengunggah dokumen bernama Leaked Database KPAI pada 13 Oktober 2021.