Suara.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menunggu keberadaan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko yang berencana menemui para pendemo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Hal itu terjadi saat ratusan mahasiswa demomemperingati tujuh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Terkait hal itu, Moeldoko mengutus bawahannya dari KSP untuk menemui perwakilan BEM SI.
"Mari teman-teman berkumpul, kita tunggu Pak Moeldoko akan menemui kita, jika beliau tidak datang kita akan menunggu sampai malam di sini," kata orator dari mobil komando.
"Pak Moeldoko, Pak Moeldoko ayok ke sini," sambungnya.
Baca Juga: Demo Tujuh Tahun Jokowi: Mahasiswa Bakar Ban, Polwan dan Kowad Bagi-bagi Roti
Dalam aksi unjuk rasa ini ada 12 tuntutan yang mereka sampaikan di antaranya, menuntut dan mendesak pemerintah untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang untuk membatalkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Kemudian, menuntut memecat Firli Bahuri sebagai Ketua KPK, Batalkan TWK, Hadirkan Perppu atas UU KPK no. 19 tahun 2019 serta Kembalikan marwah KPK sebagai realisasi janji-janji Jokowi dalam agenda pemberantasan Korupsi.
Dalam orasinya mereka juga memita Jokowi mundur dari jabatannya.
"Mundur, mundur, Jokowi," teriak orator dari mobil komando yang diikuti massa aksi.
Selain menyampaikan aspirasinya lewat orasi, massa juga membawa sejumlah poster bertuliskan kritikan kepada Jokowi, seperti '7 tahun Jokowi Khianati Rakyat,' Gruduk Istana Oligarki, 7 Jokowi Khianati Rakyat,' dan 'Reformasi Habis Dikorupsi Oligarki.'
Baca Juga: Sekelompok Orang Bakar Ban Bekas saat BEM SI Demo Jokowi, Orator: Masuk Barisan Kawan!
Aksi unjuk rasa ini juga digelar di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti di Lampung, Riau, Palembang, Kalimantan, NTB, Solo, Yogyakarta, dan beberapa daerah lainnya.
Diketahui, Rabu 20 Oktober kemarin, tepat dua tahun Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin pemerintahan Indonesia, setelah resmi terpilih berdasarkan hasil pemilihan umum yang diselenggarakan pada 2019 lalu.
Sementara periode pertamanya, Jokowi menggandeng Jusuf Kalla sebagai wakil presiden, setelah resmi terpilih pada pemilihan umum 2014. Terhitung mantan Gubernur DKI Jakarta ini telah memimpin pemerintahan Indonesia selama tujuh tahun.