Suara.com - Seorang anggota keluarga kerajaan Qatar, Hassan Nasser Al-Thani, mengaku menabrak dan menewaskan seorang pejalan kaki bernama Charles Roberts setelah melaju kencang dengan mobilnya dari lampu lalu lintas di dekat Istana Buckingham.
Mengutip Evening Standard, Kamis (21/10/2021), Al-Thani mengemudikan Rolls Royce Wraith berwarna ungu seharga 250.000 pound sterling (sekitar 4,8 miliar rupiah) ketika menabrak Roberts yang berusia 66 tahun saat ia melintasi Duke of Wellington Place, di Hyde Park Corner.
Pengadilan Old Bailey mendengar bahwa Roberts hanya berjarak dua detik untuk menyelesaikan penyeberangannya ketika dia terluka parah, sementara Al-Thani dengan cepat berakselerasi hingga lebih dari 50mph pada saat-saat sebelum kecelakaan.
Pengusaha berusia 42 tahun sekaligus anggota keluarga kerajaan Qatar tersebut telah mengaku bersalah menyebabkan kematian pejalan kaki karena mengemudi secara ceroboh.
Baca Juga: Pejalan Kaki di Binjai Tewas Ditabrak Sepeda Motor
Pengadilan mendengar Al-Thani adalah anggota keluarga kerajaan yang berkuasa di Qatar dan memegang peran menteri. Ia juga menjalankan perusahaan pemeliharaan jalan yang sangat bergantung pada kontrak pemerintah.
Al-Thani kemudian diberi larangan mengemudi tiga tahun yang berlaku untuk jalan-jalan Inggris dan dijatuhi denda sebesar 25.000 pound sterling (sekitar 486,8 juta rupiah). Al-Thani juga diperintahkan untuk membayar biaya penuntutan sebesar 3.200 pound sterling.
Al-Thani yang tinggal di sebuah apartemen mewah di Prince of Wales Terrace, Kensington, London barat, awalnya mengaku tidak bersalah atas tuduhan itu, tetapi mengaku menyebabkan kematian dengan mengemudi sembarangan pada Selasa sore.
Al-Thani kemudian berhenti di lokasi kecelakaan dan menelepon 999 untuk mencoba membantu Roberts.
“Dia sepenuhnya memahami rasa sakit dan penderitaan yang dia timbulkan”, kata Simon Csoka QC, perwakilan Al-Thani.
Baca Juga: Viral Pejalan Kaki Curhat Zebra Cross Dihalangi Truk Polisi hingga Hampir Ketabrak Mobil
Berdebat bahwa Al-Thani harus segera dibebaskan dari hukuman penjara, Csoka mengatakan kepada pengadilan, “diharapkan bahwa anggota keluarga memenuhi peran tertentu di Kementerian, atas dasar bahwa keluarga besar dipercaya oleh Emir (pemimpin).”
“Jika dia dijatuhi hukuman penjara segera, murni dari sudut pandang fakta bahwa dia adalah seorang tahanan, itu akan berdampak pada reputasi bisnisnya,” ujar Csoka.
(Jacinta Aura Maharani)