Universitas Pelita Harapan Kukuhkan Guru Besar Baru Bidang Ilmu Pariwisata

Kamis, 21 Oktober 2021 | 13:44 WIB
Universitas Pelita Harapan Kukuhkan Guru Besar Baru Bidang Ilmu Pariwisata
Rektor Universitas Pelita Harapan, Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc dan Prof. Dr. Diena Mutiara Lemy, A.Par., M.M, CHE saat berfoto bersama di Pengukuhan Prof. Diena sebagai Guru Besar Ilmu Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Pelita Harapan dengan judul orasi ilmiah "Akselerasi Keberlanjutan Lingkungan pada Desa Wisata Melalui Pendekatan Kearifan Lokal Dan Transformasi Digital” pada Kamis, (21/10/2021). (Dok: Universitas Pelita Harapan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH), Dr. Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. mengukuhkan Prof. Dr. Diena Mutiara Lemy, A.Par., M.M, CHE. sebagai Guru Besar Ilmu Pariwisata Fakultas Pariwisata dengan judul orasi ilmiah "Akselerasi Keberlanjutan Lingkungan pada Desa Wisata Melalui Pendekatan Kearifan Lokal Dan Transformasi Digital”. Acara pengukuhan digelar secara luring terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat dan juga secara hybrid melalui kanal YouTube UPH pada Kamis, (21/10/2021).

Dalam sambutannya, Dr.Jonathan mengatakan, pengukuhan Prof. Dr. Diena Mutiara Lemy A.Par., M.M, CHE. sebagai Guru Besar Ilmu Pariwisata Fakultas Pariwisata UPH merupakan sebuah pencapaian dan prestasi terbaik yang patut disyukuri. Menurutnya, ke depan, dunia pariwisata akan mengalami disrupsi atau perubahan.

"Oleh karena itu sebagai lembaga pendidikan, Prof Diena harus menjadi pionir di dalam melihat pariwisata ke depan," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Dr.Jonathan mendorong agar para pelaku pariwisata menjadikan pariwisata sebagai sektor yang bisa mensejahterakan banyak orang.

"Pariwisata baru muncul dulu dikenal sebagai 3S. Tadi juga sudah saya singgung soal 3S. Saya adalah orang yang sangat menentang terkait hal itu. Saya selalu fokus pariwisata harus untuk kesejahteraan manusia," tegasnya.

Kearifan Lokal dan Transformasi Digital

Prof. Dr. Diena Mutiara Lemy, A.Par., M.M, CHE saat menyampaikan kata sambutan di Pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar Ilmu Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Pelita Harapan dengan judul orasi ilmiah "Akselerasi Keberlanjutan Lingkungan pada Desa Wisata Melalui Pendekatan Kearifan Lokal Dan Transformasi Digital” pada Kamis, (21/10/2021). (Dok: Universitas Pelita Harapan)
Prof. Dr. Diena Mutiara Lemy, A.Par., M.M, CHE saat menyampaikan kata sambutan di Pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar Ilmu Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Pelita Harapan dengan judul orasi ilmiah "Akselerasi Keberlanjutan Lingkungan pada Desa Wisata Melalui Pendekatan Kearifan Lokal Dan Transformasi Digital” pada Kamis, (21/10/2021). (Dok: Universitas Pelita Harapan)

Prof Diena mengatakan, rasa prihatin atas kondisi lingkungan yang semakin menurun dan mengalami kerusakan menjadi salah satu motivasi orasi ilmiah berjudul "Akselerasi Keberlanjutan Lingkungan pada Desa Wisata Melalui Pendekatan Kearifan Lokal Dan Transformasi Digital”.

"Sebagai seseorang yang aktif untuk menggerakkan keberlanjutan, maka salah satu gerbang yang saya rasa bisa digunakan untuk keberlanjutan lingkungan adalah desa wisata. Kenapa desa wisata? Karena pada dasarnya desa wisata itu rata-rata punya kearifan lokal yang membuat para pengelola mempertahankan budaya maupun lingkungan mereka," tuturnya.

Namun, tidak cukup cepat, jika hanya mengandalkan kearifan lokal, melainkan harus dipercepat dengan digitalisasi supaya konsepnya tersebar lebih luas, dan dipahami oleh orang banyak. Sehingga kearifan lokal tidak hanya dipahami oleh para ketuanya saja, tapi juga wisatawan dan publik.

Baca Juga: Dongkrak Kembali Ekonomi, Bantul Andalkan Pariwisata Setelah Level PPKM Diturunkan

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Diena mendorong para pengelola desa wisata untuk menerapkan pendekatan kearifan lokal dan transformasi digital dengan standar dan kriteria keberlanjutan lingkungan untuk mempertahankan budaya dan lingkungan yang tetap asri. Hal ini menjadi rekomendasi dari Prof. Diena dalam implementasi standar dan kriteria Sertifikasi
Pariwisata Berkelanjutan/ Sustainable Tourism Certification (STC) terhadap desa wisata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI