Suara.com - Pandemi COVID-19 tidak akan berakhir begitu saja, tapi secara perlahan dan membutuhkan waktu lama, sehingga kita harus hidup bersamanya.
"Saya tidak tahu apakah di satu hari nanti kita akan terbangun dan mengatakan 'semuanya sudah berakhir'," kata Profesor Eddie Holmes, pakar masalah evolusi virus di University of Sydney.
"Saya kira ini akan terjadi perlahan, lalu kita akan melihat virus ini dengan pemikiran yang berbeda."
Kebanyakan pakar setuju menghilangkan virus COVID-19 dari muka bumi merupakan hal yang mustahil saat ini.
Bahkan dengan tingkat vaksinasi yang tinggi sekali pun, yang secara global angkanya masih rendah, kecil kemungkinan kita akan bisa menghentikan penyebaran virus SARS-CoV-2 ini menurut Ian Mackay, pakar masalah virus University of Queensland.
Meski pun juga nanti 'herd immunity' belum tercapai, vaksin masih bisa mencegah kita menderita sakit parah akibat COVID-19.
Artinya lebih sedikit warga yang harus dirawat di rumah sakit karena COVID-19 dan lebih sedikit yang meninggal.
Menurut Profesor Eddie, dengan berjalannya waktu, COVID-19 akan sama seperti penyakit menular lainnya, contohnya flu.
Baca Juga: Capaian Vaksinasi Sudah Mencapai 124,53 persen, Ternyata Tidak Seluruhnya Warga Kota Solo
Penyakit ini akan menjadi endemi, menjadi bagian dari kehidupan manusia. Namun bisa ditangani lebih baik sehingga tidak banyak yang meninggal.
BERITA TERKAIT
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
10 Maret 2025 | 16:04 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI