Kelompok Penculik di Haiti Minta Uang Tebusan Rp 240 M kepada AS dan Kanada

Rabu, 20 Oktober 2021 | 16:10 WIB
Kelompok Penculik di Haiti Minta Uang Tebusan Rp 240 M kepada AS dan Kanada
Polisi bersenjata menaiki mobil setelah jalan-jalan di ibu kota Haiti Port-au-Prince sepi menyusul seruan pemogokan umum yang diluncurkan oleh beberapa asosiasi profesional dan perusahaan untuk mengecam ketidakamanan di Port-au-Prince, pada (18/10/2021). [RICHARD PIERRIN / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Doris Michel, seorang wanita Haiti-Amerika, menyalahkan pemerintah atas meningkatnya penculikan setelah ayahnya yang berusia 89 tahun diculik bulan lalu.

Dia dibawa ke daerah yang dikendalikan geng dan para penculik menuntut uang tebusan hingga 6 juta dolar (Rp 84,8 miliar), yang kemudian meningkat menjadi 10 juta dolar (Rp 141 miliar).

"Kami terus berkata, 'Kami tidak punya uang sebanyak itu. Lalu mereka bertanya, 'Uang apa yang kamu punya?'," kenang Michel.

Michel menambahkan bahwa para sandera bertahan hidup hanya dengan semangkuk nasi dan tiga kantong air dalam sehari.

Michel sempat menyerahkan uang tebusan di sebuah wilayah, namun kelompok penculik mengklaim tidak menerimanya dan meminta uang tebusan lebih banyak.

Dia mengatakan FBI dan Kepolisian Haiti tidak banyak membantu, malah justru menasihatinya agar mengumpulkan lebih banyak uang dan bernegosiasi kembali.

Untungnya, veteran perang Vietnam tersebut, dibebaskan oleh kelompok penculik setelah disandera selama lebih dari 11 hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI