Suara.com - Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letnan Kolonel Infantri Arif Budi Situmeang, langsung mengerahkan anggotanya untuk mengecek kabar jembatan dibakar oleh kelompok warga di Kabupaten Yalimo. Dilaporkan warga jembatan itu dibakar akibat konflik politik, sehingga akses kendaraan ke sana maupun sebaliknya terputus.
Situmeang mengatakan laporan yang tersebar menyebutkan jembatan kilometer 97, di Puncak Sahayu, Kabupaten Yalimo, dirusak warga.
"Saya sudah perintahkan perwira Seksi Operasi Kodim melihat kondisi jembatan itu sesuai yang dikabarkan di media sosial, untuk mengecek kepastiannya, jangan sampai masalahnya lain tetapi foto yang disebarkan lain," katanya di Wamena, Rabu (20/10/2021).
Ia menuturkan, jembatan itu sebelumnya sudah dibongkar warga yang tidak setuju dengan putusan Mahkamah Konstitusi atas pesta demokrasi pemilihan bupati dan wakil bupati di sana.
Baca Juga: Pakai Kursi Roda, Atlet Jabar Peraih Emas di PON Papua Diantar Kang Emil ke RS
"Kalau benar dibongkar, berarti ini yang kedua kalinya. Yang pertama kita bersama masyarakat sempat perbaiki agar akses jalan Wamena di Kabupaten Jayawijaya-Yalimo tidak terhenti," katanya.
Pendistribusian sembilan bahan pokok (sembako) dari Kabupaten Jayawijaya kata Situmeang, akan terhenti jika benar akses itu diputus oleh masyarakat.
"Kalau benar maka akses dari Wamena ke Yalimo terputus dan kita juga belum tahu siapa dan dari kelompok mana yang melakukan pengerusakan itu," katanya.
Selain pendistribusian bahan makanan, pendistribusian BBM ke Yalimo juga dilakukan melalui jalur darat dari Kabupaten Jayawijaya sehigga jika akses terputus maka masyarakat di sana tidak akan menikmati penerangan. (Antara)
Baca Juga: Positif Terpapar Covid-19, 8 Atlet Sumbar yang Berlaga di PON XX Papua Batal Pulang