Dalam pernyataan tertulis tertanggal 4 Oktober 2021, Facebook mengatakan bahwa “tidak ada aktivitas jahat di balik pemadaman ini — akar masalahnya adalah perubahan konfigurasi yang salah di pihak kami.”
Di pernyataan tertulis terpisah tertanggal 5 Oktober 2021, perusahaan media sosial raksasa itu mengatakan pemadaman tersebut “tidak disebabkan oleh aktivitas jahat, tetapi kesalahan yang kami buat sendiri.”
Sementara itu, foto anak laki-laki di unggahan itu juga bukan Sun Jisu, melainkan seorang anak berusia 12 tahun bernama Wang Zhengyang. Foto diambil saat Wang Zhengyang berbicara di konferensi keamanan internet Beijing pada tahun 2014 setelah meretas sistem komputer sekolahnya.
Dilansir dari AFP, pencarian gambar terbalik menemukan foto anak laki-laki yang diklaim sebagai peretas tiga media sosial itu diterbitkan di laporan ECNS pada tanggal 28 September 2014. ECNS merupakan portal berbahasa Inggris dari Chinese News Service, kantor berita yang dikelola pemerintah Tiongkok.
Keterangan foto di laporan itu berbunyi: “Wang Zhengyang, peretas termuda di Tiongkok, menghadiri dan berbicara di Konferensi Keamanan Internet Tiongkok 2014 di Beijing pada tanggal 24 September 2014.”
Selain itu, dua paragraf pertama laporannya berbunyi: “Anak laki-laki berusia dua belas tahun, Wang Zhengyang, telah menjadi sensasi di Konferensi Keamanan Internet Tiongkok di Beijing, sebagai peretas termuda di negara itu. Dia memulai perjalanannya dengan meretas sistem sekolahnya untuk menghindari menghabiskan waktu mengerjakan pekerjaan rumah.”
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi bocah 13 tahun asal China, Sun Jisu meretas Facebook, WhatsApp, dan Instagram sampai down di seluruh dunia adalah hoaks.
Narasi tersebut masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Baca Juga: Facebook Buka Lowongan 10.000 Pekerja untuk Bangun Teknologi Metaverse