Dapat Tekanan Internasional, Junta Militer Myanmar Bebaskan Ribuan Tahanan Politik

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 20 Oktober 2021 | 12:51 WIB
Dapat Tekanan Internasional, Junta Militer Myanmar Bebaskan Ribuan Tahanan Politik
ILUSTRASI: Para pengunjuk rasa, yang bergabung menjadi anggota milisi, hadir dalam pelatihan yang dipimpin oleh Karen National Union (KNU) di Negara Bagian Karen, Myanmar, Jumat (9/4/2021), di tengah protes terhadap kudeta militer. Foto didapat oleh Reuters pada Senin (26/4/2021). REUTERS/hp/cfo/Antara
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Junta militer Myanmar membebaskan ribuan tahanan politik yang terlibat dalam aksi protes anti-kudeta, lansir Irrawady.

Melansir laman kantor berita Anadolu, Rabu (20/10/2021), kebijakan itu dilakukan setelah Myanmar mendapat tekanan dari Persatuan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Pembebasan tahanan itu disebut bagian dari janji militer Myanmar untuk membebaskan 5.600 orang yang ditahan.

Ribuan orang yang dibebaskan itu diperingatkan bahwa mereka akang ditangkap kembali jika melanggar aturan.

Baca Juga: Tahanan Politik Myanmar: Mereka Mengatakan akan Membawa Saya Pulang

“Jika mereka melakukan kejahatan lagi, mereka harus menjalani sisa hukuman sebagai tambahan,” kata pernyataan junta yang menyertai pembebasan tahanan.

Juru bicara Partai Aung San Suu Kyi, Monywa Aung Shin dan Komedian pengkritik pemerintah, Zarganar, termasuk mereka yang dibebaskan oleh junta Myanmar.

Pembebasan tahanan politik itu juga dipercayai sebagai strategi junta Myanmar untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari ASEAN.

Pelapor Khusus PBB Tom Andrews menyambut baik pembebasan itu, namun menyebut keterlaluan karena ditahan.

"Junta membebaskan tahanan politik dari penjara Myanmar bukan karena perubahan hati mereka, tapi karena ada tekanan (dari ASEAN)," tulis Andrews dalam akun Twitternya.

Baca Juga: Ketegasan Brunei Buahkan Hasil, Junta Myanmar Cari Upaya Kompromi

ASEAN sendiri memutuskan untuk mengundang wakil non-politik pada KTT 26-29 Oktober.

"Mereka datang kepada saya hari ini dan mengatakan mereka akan membawa saya pulang, itu saja," kata Monywa Aung Shin, juru bicara partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi kepada media lokal, Democratic Voice of Burma, Senin malam. (Sumber: Anadolu)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI