Suara.com - Beredar cerita dari seorang dokter menangani pasien yang hendak melahirkan. Cerita tersebut membuat dokter itu tak tega.
Video tersebut dibagikan oleh dokter di Malaysia melalui akun Tiktok pribadinya @najdah_bo.
Dokter tersebut menceritakan pengalamannya yang menangani pasien yang hendak melahirkan.
Dirinya syok ketika mengetahui pasien tersebut merupakan seorang bocah berusia 12 tahun.
Baca Juga: Viral Video Tiga Remaja Putri Asyik Joget Pargoy TikTok di Acara Maulid Nabi
Bocah 12 tahun itu hendak melahirkan bayinya di rumah sakit tempat dokter tersebut bekerja.
Dikutip dari Mstar, dokter itu bercerita dirinya kerap menangani kasus hubungan seksual atau pemerkosaan anak di bawah umur 18 tahun.
Dirinya mengaku sedih mendapatkan kasus pemerkosaan anak atau hubungan seksual di bawah umur.
Dia juga mengaku terkejut ketika mereka melakukannya atas dasar suka sama suka.
"Saya sedih kalau dapat kasus-kasus seperti ini, kadang merasa terkejut kalau ada kasus yang hubungan itu berlaku atas dasar suka sama suka. Mungkin mereka ini dari kecil sudah melihat video porno atau belajar dari kakak adik dan teman-temannya," ujar dokter tersebut, dikutip Suara.com.
Baca Juga: Nyeleneh! Wanita Jajan Es Krim, Wadahnya Bikin Warganet Mendadak Jijik
Menurut dokter tersebut, kasus semacam ini harus menjadi perhatian masyarakat.
Selain itu, dia bercerita pernah menangani anak usia 13 tahun yang diperkosa oleh kakaknya.
"Untuk kasus yang mereka suka sama suka kami hanya memberikan nasihat," jelasnya.
Menurutnya, kasus korban pemerkosaan mengundang simpati dan trauma.
"Tapi untuk kasus yang benar-benar pemerkosaan memang membuat simpati. Mereka mungkin mengalami trauma dan kesulitan melupakan kejadian tersebut," ungkapnya.
Dirinya mengatakan, anak-anak seharusnya diberikan pendidikan seksual sejak dini. Hal tersebut agar mereka peka dan lebih berhati-hati.
"Anak-anak akan tahu bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh. Boleh dilihat siapapun dan tak boleh dilihat siapapun," tuturnya.
Selain itu, peran orang tua juga menurutnya menjadi hal penting untuk mencegah anak-anak memahami.
"Ibu bapak juga perlu memantau penggunaan ponsel dan tingkah laku anak-anaknya," pungkasnya.