Suara.com - Ajun Inspektur Polisi Satu Jakaria atau Jacklyn Chopper merupakan salah seorang polisi kondang di Jakarta.
Dia menjadi populer berkat banyak menangani kasus berbahaya. Namanya juga moncer di internet karena aktivitasnya di media sosial.
Jacklyn seorang anggota Bintara Unit 9 Unit 2 Sub Direktorat IV Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Polda Metro Jaya.
Kalau dulu setiap hari bersinggungan dengan penjahat dan berdampingan dengan marabahaya, sekarang dia dimutasi ke posisi yang jauh lebih santai.
Baca Juga: Cerita Aiptu Jacklyn Dimutasi Ke Humas Polda: 25 Tahun Buru Penjahat, Kini Kelola Medsos
Polisi yang tampil nyentrik dengan rambut panjang itu digeser ke Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya.
Mutasi tertuang dalam Surat Telegram Nomor: ST/458/X/KEP/2021 yang ditandangani Kepala Biro SDM atas nama Kapolda Metro Jaya.
"Gue dipercaya oleh pimpinan untuk mengelola media sosial di Bidang Humas Polda Metro Jaya. Kan memang gue suka bermain di medsos," katanya kepada jurnalis.
Mengapa dia dimutasi di bidang yang jauh berbeda?
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menjelaskan, "Kenapa ke humas? Pak Jacklyn ini salah satu orang yang punya bakat bagus bermain di media sosial."
Baca Juga: Humas Polda Metro Jaya Ungkap Alasan MP Ambarita dan Jacklyn Choppers Dimutasi
Jacklyn dianggap ahli di bidang media sosial dan Polda Metro Jaya membutuhkan keahlian tersebut.
"Boleh lihat followersnya bagus. Kita butuh orang-orang yang expert di bidangnya," kata Yusri.
Lagipula, pemindahan bidang tugas di tubuh Polri merupakan hal yang biasa, kata Yusri Yunus. "Mutasi itu adalah hal yang wajar, tour of duty, penyegaran."
Selama menjalankan tugas di bidang pemberantasan kejahatan dan kekerasan, Jacklyn dan rekan-rekannya banyak sekali menangani kasus.
Mulai dari penanganan narkoba sampai penjahat kelas berat.
Beberapa contoh. Tahun 2006, dia pernah memburu komplotan perampok mesin ATM sampai Lampung.
Ketika berhasil menemukan pelaku, dia diberondong peluru. Dua belas pelor yang ditembakkan bandit bersarang di tubuhnya, tetapi Jacklyn selamat, bahkan sama sekali tidak pingsan.
Usai operasi di rumah sakit ketika itu, dia masih bercanda. Katanya, beberapa peluru masih ada di badannya dan akan menjadi kenang-kenangan.
Di lain waktu, Jacklyn dan timnya menangani kasus pembunuhan terhadap Tan Hary Tantono. Kasus ini melibatkan orang berbahaya.
Setelah penelusuran, dia dan tim berhasil menyergap John Refra alias John Kei.
Beberapa tahun kemudian, Jacklyn kembali ikut menangkap John Kei dalam kasus pembunuhan yang lain.
Kini Jacklyn mengemban tugas baru. Sebagai anggota polisi, dia siap ditugaskan dimana pun.
"Apalagi gue kan udeh 25 tahun di reserse, jadi perlu penyegaran dan polisikan bukan reserse aje, ada bidang intel, lantas (lalu lintas), Sabhara, humas, dan bimas," kata Jacklyn. [rangkuman laporan Suara.com]