Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Adies Kadir, mengklaim bahwa pihaknya sudah mewanti-wanti kepada seluruh kadernya agar tak kembali terjerumus melakukan tindakan melanggar hukum seperti tindakan korupsi. Hal itu menyusul dalam waktu terakhir 4 kader Golkar dicokok lantaran kasus korupsi.
"Ini kan selalu kita sampaikan kepada kader, sudah mewanti-wanti, Partai Golkar sudah wanti-wanti kadernya untuk hati-hati dalam bekerja, berhati-hati dalam bertindak," kata Adies ditemui di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (19/10/2021).
Terbaru kader Golkar yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK adalah Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Andi Putra. Andi ditangkap lantaran diduga terlibat kasus suap perizinan perkebunan.
Terkait hal itu, Adies mengaku masih menunggu keterangan resmi soal kasus hukum yang menjerat Andi Putra. Nantinya, kata dia, pihaknya akan mencermati keterangan dari KPK tersebut.
Baca Juga: AKP Robin Bantah 8 Orang Bekingan Azis Syamsuddin di KPK: Cuma Saya Sendiri
"Terkait Andi, kita masih nunggu, kita tidak kau berkomentar terlebih dahulu," tuturnya.
Meski demikian, Adies mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan hukum terhadap Andi jika memang ada permintaan.
"Seluruh kader Golkar yang butuh bantuan hukum, partai Golkar akan sellau bersedia melakukan pendampingan."
Namun Adies mengklaim terkait kasus-kasus korupsi yang menjerat kader-kadernya tersebut tak ada kaitannya dengan partai. Menurutnya, hal itu dilakukan secara personal.
"Ini kan kita sudah sampaikan bahwa hal itu merupakan kegiatan kegiatan personal dari yang bersangkutan masing masing jadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan partai, tetapi sebagai kader partai Golkar akan memberikan bantuan hukum terhadap kader kadernya manakala diperlukan," tuturnya.
Baca Juga: Perempuan Bendahara UPK Sidoarjo Jadi Tersangka Korupsi PNPM Rp 1,6 Miliar
Untuk diketahui dalam beberapa waktu terakhir, tercatat sudah empat kader terjerat kasus korupsi. Pertama ada Eks Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
Alex ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung terkait dengan dugaan korupsi pembelian gas bumi oleh BUMD Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumatera Selatan tahun 2010-2019 serta dana hibah pembangunan Masjid Sriwijaya Palembang.
Lalu ada Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin. Dirinya dicokok KPK lantaran diduga melakukan suap terhadap eks penyidik KPK.
Kemudian anak Alex Noerdin yakni Dodi Reza Alex Noerdin yang menjabat sebagai Bupati Musi Banyuasin, Sumatera Selatan diduga melakukan dugaan suap dalam proyek pembangunan infrastruktur APBD 2021.
Terakhir, Bupati Kuantan Singingi Andi Putra terjaring OTT KPK dugaan kasus korupsi penerimaan janji atau suap perizinan perkebunan.