Beberapa saat kemudian, Sugito dikeroyok sekelompok orang.
Tubuh Sugito dihajar habis-habisan. Dia terkapar dan bersimbah darah. Tubuh penuh luka. "Ditusuk pakai pecahan botol," kata Erwin Kurniawan.
Tempat pelacuran Gunung Antang terletak di tepi rel daerah Gunung Antang, Kelurahan Palmeriam.
Konon, lokasi pergonglian ini sudah ada semenjak 1970-an.
Ketua RW 09 Sutrisno yang ditemui jurnalis Suara.com menyebutkan darah muncrat di Gunung Antang bukan sekali ini terjadi, "Sekitar ada tiga kalianlah."
“Kalau sebelum pandemi beberapa tahun lalu, ada pembunuhan juga sampai ditutup tiga bulan,” kata Ketua RW 09 Sutrisno.
Tetapi semenjak pandemi, pembunuhan baru kejadian yang menimpa Sugito pada Minggu pagi.
Di tempat esek-esek itu terdapat kurang lebih 50 bilik. PSK yang beroperasi di sana umumnya berasal dari Depok, Citayem, dan Kalijodo.
“Ada yang mudah, ada yang tua. Sekitar 50 tahun juga ada, yang paling mudah usia 20 tahunan,” ujar Sutrisno.
Baca Juga: Suami Tertawakan Kasus Prostitusi Vanessa Angel, Sikapnya Banjir Pujian
DI lokasi tersebut juga disediakan fasilitas meja judi dan minuman keras. “Judinya ya seperti dadu gitu,” kata Sutrisno.