Suara.com - Saat ini belum satu pun partai yang mengumumkan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan maju ke pemilu 2024. Dinamika politik masih berlangsung cair.
Pembicaraan mengenai pasangan capres dan cawapres diprediksi akan menghangat pada tahun 2022 dan tahun ini pula nama kandidat akan mengerucut.
"Mungkin di 2022 akan semakin bermunculan, dan semakin mengerucut. Mana nih putra putri terbaik bangsa. Yang akan mungkin bisa menjadi calon pemimpin kita di tahun 2024," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan.
Demokrat mendorong munculnya lebih banyak tokoh.
Baca Juga: Cerita Kader Demokrat Sempat Ikut KLB, Pilih Balik Badan Karena Tak Dapat Uang Rp 100 Juta
"Jangan kemudian ada pihak yang berusaha menghalangi satu atau dua calon potensial. Yang dirasa kalau dia maju, saya pasti tidak akan menang. Jangan seperti itu," kata Herzaky.
Semua tokoh dinilai mempunyai kesempatan untuk menjadi pemimpin bangsa.
"Kita punya banyak calon pemimpin. Ada ketum partai, ada kepala daerah, ada menteri," katanya.
Tetapi untuk dapat maju, ada persyaratan yang wajib dipenuhi. Menurut Demokrat, ada dua pertimbangan.
Pertama, mendapatkan tiket dari partai. Dukungan partai diperlukan karena adanya aturan ambang batas pencalonan sebesar 20 persen.
Baca Juga: Muhaimin Nyapres, PKS Buka Peluang Koalisi dengan PKB
"Itu harus dipenuhi. Punya elektabilitas tinggi tidak punya tiket buat apa?," tuturnya.
Kedua, harus memiliki momentum. Setelah pandemi berakhir, Herzaky memprediksi akan banyak tokoh bermunculan.
"Mungkin di 2022 akan semakin bermunculan, dan semakin mengerucut. Mana nih putra putri terbaik bangsa. Yang akan mungkin bisa menjadi calon pemimpin kita di tahun 2024," katanya. [rangkuman laporan suara.com]