Suara.com - Dinamika politik pada saat ini masih berlangsung cair, semua partai masih terbuka peluang mengusung kader sendiri, kader partai lain, dan tokoh tertentu menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024.
Walaupun sudah ada wacana, pembicaraan elite-elite partai belum mengerucut pada nama calon tertentu, sifatnya masih untuk mendengarkan aspirasi.
Di internal PPP, sebagian kalangan menginginkan ketua umum mereka Suharso Monoarfa maju, sementara sebagian lagi berharap yang diusung tokoh dari ekstrenal.
"Tapi karena PPP juga harus realistis sebagai partai paling kecil di parlemen, maka selain Pak Suharso kami juga perlu melirik sejumlah nama lain," ujar Arsul Sani.
Baca Juga: Realistis, PPP Lirik Tokoh Eksternal untuk Diusung Nyapres Lewat Koalisi Bersama
"Apalagi kami melihat bisa jadi ada koalisi partai yang sepakat untuk mengusungnya capres dan cawapres tidak dari salah satu partai, tapi tokoh yang bisa menjadi milik bersama."
Bagi PPP, dinamika yang terjadi di internal mereka "tidak bisa dilarang."
Demikian pula di internal PKS. PKS menyatakan siap bekerjasama dengan partai lain, tetapi keputusan final ada di Dewan Syuro.
Partai ini juga menyambut baik jika sekarang sudah ada partai yang mengajukan calon untuk maju ke pemilu.
"PKS menyambut baik tiap parpol mengajukan calonnya untuk maju dalam kontestasi kepemimpinan nasional. Siap bekerja sama. Dan keputusan Majelis Syuro PKS menokohkan Habib Salim Segaf Aljufri untuk menjadi tokoh nasional," kata Mardani.
Baca Juga: Minta Densus 88 Dibubarkan, Asrul Sani Anggap Fadli Zon Orang Aneh
Di internal PDI Perjuangan, satu-satunya partai yang sudah memenuhi ambang batas untuk mencalonkan pasangan capres dan cawapres sendiri, juga belum memutuskan siapa kandidat yang akan diusung.
Juga Partai Golkar juga masih menambang aspirasi dari internal maupun eksternal.