Suara.com - Kota Christchurch di Selandia Baru dalam 23 tahun terakhir ternyata memiliki tukang sihir yang resmi dikontrak oleh pemerintah kota dengan gaji sekitar hampir Rp160 juta per tahun.
Nama penyihir tersebut adalah Ian Brackenbury Channell, laki-laki berusia 88 tahun yang berasal dari Inggris.
Tugas utamanya adalah "memperkenalkan dan mempromosikan Christchurch melalui sihir". Termasuk dalam ruang lingkup tugas Channell adalah menemui para turis dan menghibur mereka dengan suguhan sihir yang ia kuasai.
Namun setelah mempraktikkan ilmu sihir dan menghibur pelancong selama lebih dari dua dasawarsa, kontraknya tak diperpanjang.
Baca Juga: Sinopsis Nightbooks: Penyihir Culik Anak untuk Tulis Kisah Horor
Juru bicara pemkot Christchurch, Lynn McClelland, kepada koran Inggris The Guardian mengatakan bahwa surat penghentian kotrak sudah dikirim.
Ia mengatakan, ini adalah keputusan sulit, namun memastikan Channell "akan tetap menjadi bagian dari sejarah Christchurch sampai kapan pun".
Baca juga:
- Ketika sihir dan kanibalisme menghantui sebuah desa
- Sihir dan rumor memperparah lonjakan kasus Covid di Papua Nugini, RI tutup perbatasan
- Pastor-pastor Polandia bakar buku Harry Potter karena memuat ajaran sihir
- Kelompok penyihir di AS kirim 'santet' untuk lengserkan Donald Trump
Ia mengatakan dengan selesainya kontrak si tukang sihir, pihaknya telah menetapkan strategi baru untuk mencerminkan "komunitas Christchurch yang beragam, yang atraktif tak hanya bagi warga, tapi juga bagi wisatawan, baik domestik maupun internasional".
Ditambahkan pula, diharapkan strategi promosi ini bisa menarik kalangan dunia usaha, dan para migran berkeahlian tinggi.
Baca Juga: Sambut Halloween, Interior dengan Sentuhan Penyihir Sedang Jadi Tren Baru Media Sosial
Channell sendiri berkomentar, pemkot tak memperpanjang kontrak "karena dia dianggap tak lagi cocok dengan atmosfer Christchurch".
"Ini mengisyaratkan bahwa saya ini tua dan membosankan ... tapi di Christchurch ini tak ada yang seperti saya," kata Channell seperti dikutip The Guardian.
"Tipikal birokrat ... semua orang suka dengan saya, tak ada yang suka dengan mereka," katanya.
Total gaji yang ia terima sejak menjadi ahli sihir resmi di Christchurch sekitar Rp5 miliar dan klausul khusus yang menjamin gajinya bebas pajak.
Situs daringnya menyebutkan bahwa ia memilki surat izin mengemudi dengan nama The Wizard, Si Tukang Sihir.
Di pusat kota, ia menempatkan dirinya sebagai tujuan wisata.
Ia juga pernah melakukan ritual minta hujan di Selandia Baru dan Australia saat kedua negara ini dilanda musim kering berkepanjangan.
Saat ditanya apakah sekarang ia akan merapal mantra agar kota Christchurch dilanda malapetaka, Channell mengatakan ia lebih memilih mengirim doa-doa kebaikan.
"Saya ingin anak-anak mimpi indah, selalu sehat ... dan berharap agar para birokrat lebih humanis," katanya.